Setelah Sang Hyang Wenang Merobek Keheningan Sang Putri Kediri
10 Juli 2023 20:36Diperbarui: 10 Juli 2023 20:3839219
Bagai berlian yang berkilauan di langit malam Sang putri Kediri benar-benar cantik tiada duanya Melebihi kemampuan sang pujangga mengibaratkannya Rambutnya yang panjang sungguh harum semerbak Dengan bulu di keningnya yang begitu lebat Serasi dengan matanya yang indah bagai cahaya bulan Gerakannya pun anggun dan setiap tindakannya pantas Membuatnya semakin menawan
Ia tampak termangu memendam asmara Berjalan menunduk dengan anggun dan memesona Hatinya yang lembut bergemuruh dalam buaian sang bayu Jiwanya pun melayang dipuja sang pujangga Membuatnya berlari ke lautan bunga teratai merah menunggu asmaranya tiba Senyumnya benar-benar sumringah manis dan menawan Sebelum ia berlari dari dunia pada suatu masa Terhempas dalam keheningan dan juga kesunyian
Sang putri bersimpuh dalam tangis dan ketakutan Bukan Dewa yang ternyata meminangnya dan bukan juga pangeran tampan Gelap sudah dunia dalam penglihatannya Lemas dan lunglailah seluruh tubuh sang putri Dipinang Lembu Sura sosok berkepala lembu berbadan manusia Dan Mahesa Sura sosok berkepala kerbau berbadan manusia Yang keduanya sakti mandraguna mampu memenuhi permintaan sang putri Namun dengan segala upaya sang putri pun berhasil menggagalkannya
Setelah perkara usai jiwa sang putri merana dengan rasa bersalah Bersama misteri yang tak terjawab berlarilah ia bersama kutukan untuk negerinya Tinggal di gua menyucikan diri dengan berbusana rambutnya yang panjang Berendam air bunga teratai putih dalam keheningan Meninggalkan tahtanya sebagai putri bermahkota Sejak saat itu dan seterusnya tak ada lagi cahaya baginya Bulan, bintang, dan mentari telah tinggal bayangan Kesendirian, keheningan, dan kesucian yang kemudian menjadi dunianya
Ia yang terlahir suci akhirnya kembali kepada kesuciannya Lembu Sura dan Mahesa Sura yang sakti mandraguna Pangeran yang tampan dan para Dewa dari Keinderaan Tentu tak kan sanggup menembus keheningan dan kesuciannya Sang putri Kediri telah menjadi pertapa yang sungguh sakti mandraguna Namun ia tetap memilih hidup dalam kesendirian Sampai Sang Hyang Wenang merobek keheningannya Membuatnya kembali bersinar bagaikan permata
Bagai berlian yang berkilauan di langit malam Sang putri Kediri benar-benar cantik tiada duanya Melebihi kemampuan sang pujangga mengibaratkannya Ia yang terlahir suci akhirnya kembali kepada kesuciannya Dan vibrasi kesuciannya pun kemudian merambat ke seluruh negerinya... Daha, Panjalu, dan juga Kahuripan... Kisahnya terus terkenang sepanjang zaman tak hanya di tanah Jawa Setelah Sang Hyang Wenang merobek keheningannya
Jixie mencari berita yang dekat dengan preferensi dan pilihan Anda. Kumpulan berita tersebut disajikan sebagai berita pilihan yang lebih sesuai dengan minat Anda.
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Akun Terverifikasi
Diberikan kepada Kompasianer aktif dan konsisten dalam membuat konten dan berinteraksi secara positif.