5 Juli 2023 20:42Diperbarui: 7 Juli 2023 08:3335916
Jika sang bidadari turun ke bumi mencari kesejatian cinta... Bagaimanakah dengan gadis pengelana itu? Ia sang gadis pengelana itu hanya mengikuti suara hati dan langkah-langkah kakinya Tak ada tujuan hidup selain menikmati apa yang ada di depannya Mengikuti irama angin yang terkadang sepoi-sepoi dan terkadang begitu kencang memorak-porandakan hatinya Hingga sang bidadari menitis padanya pada hari Anggara Kasih Yang baru ia sadari ketika telah sampai pada gubuk kecil di sudut dari sebuah desa tempat kediaman manusia sejati berada
Memang tak ada yang sanggup menyamai Mpu Winada... Sang pujangga termasyhur dalam bertapa brata Namun gadis pengelana itu telah meneladani tiga tingkatan cinta kasih yang diamalkan Mpu Winada Yakni cinta kasih kepada yang menyayangi, mencintai meski diabaikan pada akhirnya, serta cinta kasih kepada yang tercela atau menyebalkan dalam tingkah laku... Sebelum kemudian akhirnya menyepi dan bersemadi di danau bidadari Menuntaskan hatinya yang didera pilu sekaligus terkesan... Akan keajaiban alam yang membuatnya masih hidup meski sebatang kara
Perempuan dan rembulan memang perpaduan keindahan yang syahdu Malam itu perjalanan menuju kediaman manusia sejati berakhir sudah Perlahan-lahan sang bidadari mengetuk pintu kayu dengan ukiran bunga yang ada di hadapannya itu Di bawah remang-remang cahaya rembulan yang menyamarkan lintasan jalan waktu menuju ke alam keabadian Tetapi pintu itu tak juga terbuka sampai sang rembulan melewati puncak malam dengan wajah sendu Hingga jiwa sang bidadari tiba-tiba bergetar merasakan kesetiaan cintanya berakhir seperti pada awal pertemuan Saat ia mencium aroma wangi bunga kacapiring yang menguar dengan sempurna di halaman rumah itu
Waktu memang telah lama meninggalkan kenangan demi kenangan Namun wangi bunga kacapiring tetap menguarkan aroma kesetiaan Dan sang bidadari pun kemudian menyadari bahwa rumah di hadapannya itu adalah rumahnya yang dahulu Yang ia tinggalkan begitu saja tanpa pesan menuju Nirwana dan menjadi bidadari yang paling bercahaya Air mata sang gadis pengelana itu pun kemudian menetes secara perlahan Bagaimana mungkin ia tak mengenali ibunya sendiri? Yang telah menitis padanya pada hari kelahirannya?
Jika sang bidadari turun ke bumi mencari kesejatian cinta... Bagaimanakah dengan gadis pengelana itu? Ia sang gadis pengelana itu hanya mengikuti suara hati dan langkah-langkah kakinya Tak ada tujuan hidup selain menikmati apa yang ada di depannya Sebelum kemudian akhirnya menyepi dan bersemadi di danau bidadari Sampai sang bidadari turun dari langit Menitis padanya pada hari Anggara Kasih
Jixie mencari berita yang dekat dengan preferensi dan pilihan Anda. Kumpulan berita tersebut disajikan sebagai berita pilihan yang lebih sesuai dengan minat Anda.