25 Juni 2023 20:56Diperbarui: 25 Juni 2023 21:1219919
Di batas senja pertemuan itu mengakhiri sebuah penantian panjang Menyatukan belahan jiwa yang lama terbelah Hingga warna senja menjadi begitu jingga Hati yang keras pun menjadi bergejolak dan menghangat penuh gelora asmara Saya adalah bunga di tepi jalan itu Di meja indah Tuan akhirnya menempatkan saya secara perlahan Sesaat setelah Tuan memetik saya dengan senyum penuh kebahagiaan
Saya adalah bunga di tepi jalan itu Pasrah dalam keheningan yang begitu senyap di tempat indah Hanya mampu memandang takjub pada jemari tangan Tuan yang lembut Membersihkan debu tebal yang melekat pada daun dan juga kelopak bunga Begitu detail hingga membuat saya menjadi bercahaya Dan saya hampir tak percaya dengan penglihatan saya sendiri Karena saya bagai bintang baru lahir yang dapat memendarkan cahaya berkilauan Bagaimana mungkin ini terjadi?
Debu itu memang begitu tebal bagai seribu topeng menghiasi wajah rupawan Terlalu lama saya berjalan sendiri menghadapi kerasnya hantaman hidup di jalanan Hingga tangan lembut Tuan akhirnya menyentuh dan memetiknya Tak hanya membelai dengan kelembutan Tetapi membuat cahaya dari dalam diri saya kembali bersinar dengan sempurna Meruntuhkan dinding hati yang begitu keras dan angkuh Menjadi selembut sutera indah berkilauan Dan mulai merajut benang-benang rindu yang tak pernah putus hingga di ujung waktu
Saya adalah bunga di tepi jalan itu Wajah saya merona tersulut oleh cinta di bulan Juni Bergetar hati menerima sentuhan lembut tangan Tuan Sungguh, saya tak kuasa menahan bahagia Tatkala Tuan meraih jemari saya dan mengajak saya menari dalam kehidupan Bersama Tuan, saya menangis dan juga tertawa dalam rasa syukur Menikmati senja demi senja tanpa jeda Mempersembahan tarian indah kepada Sang Penguasa Alam
Jixie mencari berita yang dekat dengan preferensi dan pilihan Anda. Kumpulan berita tersebut disajikan sebagai berita pilihan yang lebih sesuai dengan minat Anda.