22 Juni 2023 20:04Diperbarui: 22 Juni 2023 20:1244412
Air matanya tak lagi seperti rintik hujan di bulan Juni Ia telah sampai pada puncak kesedihan hatinya yang didekap kerinduan Memandang jauh kekasih hatinya yang berada di seberang puncak kepedihannya Meninggalkannya seorang diri dalam badai kesedihan tak berbatas Merobek keheningan jiwanya yang sunyi senyap Hingga rintik hujan air matanya semakin menderas Mencoba menghapus setiap kisah sendu yang terselip di setiap butirannya
Kedua telapak tangannya kemudian terbuka Mencoba menangkap air matanya dengan doa dan harapan Mengurai kisah di setiap butirannya dengan lebih jujur Mendengarkan perasaannya yang paling dalam dengan seulas senyum di sela tangisan Serupa kabut yang membungkus luka Bukan saja menghilangkan rupanya Tetapi melenyapkan dan meleburnya dalam keikhlasan yang sungguh sempurna
Benang-benang kerinduan kemudian ia ulurkan dengan setulus hati Menerbangkan kesedihan yang telah berganti rupa menjadi sebuah asa Bagai layang-layang yang telah merdeka Terbang bebas di angkasa dengan mimpi-mimpi hari esok yang lebih indah Membawanya pada hari ini tanpa sedikit pun penyesalan akan yang telah lalu Bersama rintik hujan air mata bulan Juni Yang telah menderas bak mata air kehidupan
Jixie mencari berita yang dekat dengan preferensi dan pilihan Anda. Kumpulan berita tersebut disajikan sebagai berita pilihan yang lebih sesuai dengan minat Anda.
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Akun Terverifikasi
Diberikan kepada Kompasianer aktif dan konsisten dalam membuat konten dan berinteraksi secara positif.