22 Oktober 2022 22:24Diperbarui: 22 Oktober 2022 22:4356150
Daun-daun pohon Bodhi kembali terdiam Usai desiran angin menerpanya dengan bersahaja Ia pun terpaku di hadapan langit jingga Karena angin tak hanya membawa kabar tentang tragedi Kanjuruhan yang mencengangkan Tetapi ia juga merobek keheningan yang baru saja tercipta Di antara dinginnya kabut senja yang turun dari langit Sakya Yang melintasi sebuah rumah tua dari kayu jati berpagar batu bata merah Yang selalu setia mendengar keluh dan juga kesah tanpa diminta
Peristiwa besar memang baru saja terjadi di Malang Raya Hari itu langit menggelap seolah diliputi awan hitam pekat yang mencekam Air mata tumpah bagai hujan deras mengguyur bumi di ujung malam Jerit kesedihan yang memilukan tak lagi dapat dibungkam Duka nestapa tak lagi dapat terelakkan Banyak batin yang akan menangis lebih dari ribuan malam Luka itu telah menganga begitu lebar Akankah waktu dapat memulihkannya kelak?
Malam itu langit benar-benar terasa kelam dalam kepedihan Semua bintang seolah berhenti bersinar di langit Malangkucecwara Namun tidak dengan Canopus, sang bintang Kanjuruhan Ia tetap setia mengantarkan semua arwah menuju cahaya Dan tak ada yang bisa memadamkan api Putikeswara Yang bersinar memberikan perlindungannya Maka, hukum alam akan terus berjalan Mala Angkuca Icwara
Banyak yang telah kehilangan Senyum, kepercayaan, dan juga ketenangan jiwa Apakah Kanjuruhan memang telah kehilangan keamanan dan keadilannya? Jika benar, apakah fondasi warisan leluhur telah bergeser dari tempatnya? Dan berpijak pada fondasi di atas fondasi yang bukan lagi jati diri dari Kanjuruhan? Kanjuruhan yang aman, makmur, damai dan sejahtera Dengan aktivitas spiritual seluruh lapisan masyarakatnya yang berkembang dengan pesat Di dalam keindahan dan keikhlasannya
Lihatlah seluruh raja-raja Kanjuruhan pada masanya Semuanya murah hati, adil, dan bijaksana Rakyat merasa aman, makmur sandang dan juga pangan Sistem pemerintahan dan hukum berjalan dengan baik hingga tak ada kejahatan merajalela Dapatkah warisan budaya yang luhur itu kembali ke permukaan seperti sedia kala? Sebagai fondasi di dalam menjalankan kehidupan dan menjadikan Malang lebih indah dari sebelumnya? Di bawah langit jingga senja itu, daun-daun pohon Bodhi pun akhirnya mampu menangkap setiap kata Yang dibawa angin untuknya, dengan ketenangan yang sungguh sempurna
Perihnya luka terasa sampai di lereng Sakya Alunan gending Ladrang Ketawang Ibu Pertiwi turut mengalun merdu menyayat hati Daun-daun pohon Bodhi pun kemudian mengheningkan cipta Bermeditasi dan jatuh pada perenungan yang sangat mendalam Akankah revolusi dalam keheningan menjadi jawabannya? Mungkin memang tak ada lagi waktu untuk saling menilai, saling menghakimi, dan juga meratap Perubahan yang sangat cepat sepatutnya memang segera dilakukan Sang waktu tak lagi dapat menunggu sampai bunga bermekaran
Doa-doa pun dipanjatkan... Jiwa-jiwa spiritual serentak bangkit dalam keikhlasan yang sungguh sempurna Membangunkan kesadaran murni yang sempat terbuai oleh angin malam Mengirimkan vibrasinya untuk sesama hidup tanpa sekat Di bawah benderang sinar api Putikeswara, perdamaian akhirnya dapat tercipta sempurna Empati dan solidaritas pun bagai air terjun mengalir deras di bumi Malangkucecwara
Segala perbedaan akhirnya menjadi kekuatan maha dahsyat Untuk menggeser batu hitam besar yang elok berkilauan Kembali pada fondasi yang semestinya ada pada tanah Kanjuruhan Yakni keikhlasan dalam menjalankan kehidupan Solidaritas, rukun, gotong-royong, saling menghormati, serta sopan santun dalam keikhlasan Tak ada lagi pertikaian dan dendam Angkara lenyap dan kebenaran kembali ditegakkan
Luka itu memang akan tetap membekas, tetapi kepedihan tidaklah akan menetap selamanya Senyum, kepercayaan, dan ketenangan jiwa adalah berkat dariNYA Bersama sang waktu, biarlah semua berjalan apa adanya Membawa luka itu kelak lebur di dalam keikhlasan Dan daun-daun pohon Bodhi di halaman rumah tua itu akan turut berdoa di dalam keheningan Seraya kembali menyaksikan manusia melintasi panggung sejarah kehidupannya Menjadi lebih baik dan semakin baik dalam menjalankan perannya Setelah mendapatkan hikmat dari setiap peristiwa yang dialaminya
Di bawah pohon Bodhi yang menjulang tinggi, 22-10-2022
Jixie mencari berita yang dekat dengan preferensi dan pilihan Anda. Kumpulan berita tersebut disajikan sebagai berita pilihan yang lebih sesuai dengan minat Anda.
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Akun Terverifikasi
Diberikan kepada Kompasianer aktif dan konsisten dalam membuat konten dan berinteraksi secara positif.