Di tengah aliran waktu yang abadi,
Mimpi dan kenyataan bertemu berdampingan,
Sejalin bagai tari indah yang memikat hati,
Mengajak jiwa berlayar ke dunia khayalan.
Dalam mimpi, bunga-bunga mekar tiada henti,
Menghiasi langit biru dengan warna-warna murni,
Kisah-kisah indah di dunia imajinasi tercipta,
Menari-nari di relung sanubari yang tenang.
Namun, hadir pula kenyataan bercahaya cemerlang,
Menyinari langkah di tiap mentari pagi,
Dengan suka cita dan duka yang kadang menyiksanya,
Menelusuri lorong kehidupan yang misterius.
Di persimpangan antara mimpi dan kenyataan,
Dua dunia berbeda saling berpaut erat,
Di sanalah jiwa berlayar mencari arti,
Merangkai cerita menjadi sebuah karya.
Bertautanlah mimpi dan kenyataan dalam serasi,
Menyatu bagai irama dalam setiap nadinya,
Tiada mimpi yang tak bisa jadi kenyataan,
Tiada kenyataan yang tak bisa jadi mimpi.
Terkadang harapan dalam mimpi membimbing langkah,
Teguhkan keyakinan dalam dunia kenyataan,
Lalu tataplah masa depan dengan tabah,
Karena mimpi dan kenyataan akan selalu menyatu dalam batin.
Ketika malam melabuhkan tirai sunyi,
Dan fajar berbisik menyapa di ufuk timur,
Ingatlah, dalam setiap detak jantung yang berdentum,
Mimpi dan kenyataan bertaut dalam keabadian.
Hingga akhir hayat yang tak dapat terelakkan,
Kisah ini tetap abadi dalam alam semesta,
Mimpi dan kenyataan, dua sahabat sejati,
Bertaut selamanya dalam keajaiban kehidupan.