Mohon tunggu...
KOMENTAR
Catatan

Financial Action Task Force Have To RE-EMPHASIZE World Money Laundring esp. Indonesia

9 Agustus 2010   16:49 Diperbarui: 26 Juni 2015   14:10 81 0
I want Financial Action Task Force (FATF) to reevaluate and stressing the vital needs of money laundring detection in the world.

Once more, Financial Action Task Force (FATF) have to reevaluate, stressing and significant actions against money laundring in the world especially in Indonesia (PPATK)

Money Laundring is the highest crimes, which is includes :
[1] Terrorism,
[2] Narcotics,
[3] Corruption,
[4] Illegal logging,
[5] Bribery,
[6] Smuggling,
[7] Human trafficking,
[8] Illegal logging,
[9] Banking crimes,
[10] Capital market crimes,
[11] Psychotropics,
[12] Illegal weapon trades,
[13] Abduction,
[14] Theft,
[15] Embezzlement,
[16] Fraud,
[17] Counterfeiting money,
[18] Gambling,
[19] Prostitution,
[20] Tax crimes,
[21] Forest crimes,
[22] Environmental crimes,
[23] Maritime crime,
[24] And other criminal acts.




Every crimes in the world have to be accountable excellently.The money laundring watcher and reporter have to be able stream the data for the government, the authority of defense and the authority of security so the crimes will be detected faster and reduce the victims significantly.

Source : www.antoderman.com


PENANGKAPAN BA'ASYIR
Ba'asyir Danai Teroris Aceh

WARTA KOTA/ADHY KELANA
Amir Jamaah Anshorut Tauhid Abu Bakar Baasyir, dikawal petugas Densus 88 memasuki Bareskrim Mabes Polri, Senin (9/8/2010). Baasyir ditangkap karena diduga terkait pelatihan teroris di Aceh. Ada beberapa peran Baasyir yang dirilis Mabes Polri, salah satunya dia diduga mengetahui semua rangkaian aksi terorisme dari Aceh hingga Bandung.

JAKARTA, KOMPAS.com — Abu Bakar Ba'asyir, pengasuh Pondok Pesantren Al Mukmin Ngruki, Solo, Jawa Tengah, ditangkap Tim Densus 88 Anti Teror dengan dugaan kuat terlibat dalam aktivitas pelatihan militer kelompok teroris di Pegunungan Jalin Janto, Aceh Besar.

Kepala Divisi Humas Polri Irjen (Pol) Edward Aritonang mengatakan, penangkapan Abu Bakar merupakan hasil penyelidikan dari serangkaian penangkapan anggota teroris Aceh sejak Februari 2009. "Beliau merestui dan mendanai. Beliau tahu semua rangkaian kegiatan di Aceh karena beliau dapat laporan dari lapangan," ucap Edward di Mabes Polri, Senin (9/8/2010).

Edward mengatakan, keterlibatan Ba'asyir lainnya adalah ikut mempersiapkan pelatihan militer di Aceh yang dijadikan basis perjuangan atau wilayah Qaidah Aminaq. "Ini dasar atau pertimbangan yang dilakukan tim Densus 88 menangkap Abu Bakar," ucap dia.

Seperti diberitakan, Abu Bakar Ba'asyir ditangkap di daerah Banjar Patroman, Ciamis, Jawa Barat, pukul 08.15, ketika bersama rombongan akan kembali ke Solo. Saat ini, Abubakar sudah berada di Bareskrim Mabes Polri.

Beliau tahu semua rangkaian kegiatan di Aceh karena beliau dapat laporan dari lapangan.

Sumber : http://nasional.kompas.com/read/2010...i.Teroris.Aceh

TERORISME
Lagi, Presiden Diancam Teroris

KOMPAS/ARUM TRESNANINGTYAS DAYUPUTRI
Penyergapan tiga orang yang diduga terkait jaringan teroris dijaga ketat oleh tim dari Densus 88 dan aparat kepolisian Polda Jabar yang berlokasi di RT 02/RW 12 di Kampung Sukaluyu, Kelurahan Pasirbiru, Kecamatan Cibiru, Kota Bandung, Jawa Barat, Sabtu (7/8). Jalan menuju lokasi penggerebekan masih ditutup karena polisi masih mengumpulkan bahan-bahan yang diduga akan digunakan untuk membuat bom.

Bandung, Kompas - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengaku kembali diancam pihak-pihak yang berniat tidak baik saat berkunjung ke Ciwidey, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Menurut Presiden, teroris tidak akan pernah menang di bumi Indonesia.

”Saya mendapat laporan tadi malam (Jumat malam) dari jajaran pengamanan, ada di antara anak bangsa yang punya niat tidak baik yang sekarang ada di sekitar Ciwidey,” tutur Presiden saat meninjau Sekolah Calon Tamtama Resimen Kodam Siliwangi, Bandung, Sabtu (7/8).

Ancaman kepada Presiden Yudhoyono ini bukan yang pertama kali. Pada 17 Juli 2009, Presiden Yudhoyono dalam konferensi pers menyampaikan, ada teroris yang berlatih menembak dengan sasaran fotonya. Sejak itu, pengamanan terhadap Presiden diperketat. Saat mengunjungi Markas Komando Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) di Jakarta, 22 Januari 2010, ia kembali mengungkapkan ancaman itu.

Pada Sabtu pagi, Presiden Yudhoyono mengunjungi Sekolah Unggulan Cinta Kasih di Pangalengan. Kemudian pada Sabtu siang, Presiden mengunjungi Sekolah Dasar Calon Tamtama TNI Angkatan Darat dan Rumah Pintar di Desa Mekar Sari, Ciwidey. Sebelumnya, pada Jumat sore, Presiden meninjau Pusat Pelatihan Pembangunan Karakter Atlet Prima (Program Indonesia Emas) di kompleks Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI Angkatan Darat Batujajar, Kabupaten Bandung Barat.

”(Teroris) tidak akan pernah (menang), justru hanya mengorbankan anak bangsa yang tidak berdosa,” kata Presiden, mengomentari ancaman itu.
Kelompok itu telah diatasi oleh aparat keamanan dan jajaran Paspampres. Namun, Presiden tidak menjelaskan secara detail ancaman apa yang terjadi sesungguhnya pada Jumat malam di Ciwidey itu.
Penangkapan tersangka teroris

Sepanjang Sabtu kemarin, Detasemen Khusus 88 Antiteror Kepolisian Negara RI menangkap sejumlah orang yang diduga terkait terorisme di Jawa Barat. Namun, Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Mabes Polri Irjen Edward Aritonang yang dikonfirmasi semalam belum bisa memastikan apakah penangkapan itu terkait ancaman terhadap Presiden. Aritonang juga belum bisa memberi penjelasan rinci soal penangkapan terduga teroris tersebut.

Kepala Kepolisian Daerah Jabar Inspektur Jenderal Sutarman juga belum bisa mengumumkan nama lengkap tersangka yang ditangkap. Secara keseluruhan, lima tersangka yang ditangkap, yaitu dua orang di Cibiru, Kota Bandung; satu orang di Cileunyi, Kabupaten Bandung; satu orang di Padalarang, Kabupaten Bandung Barat; dan satu tersangka di Kabupaten Subang.

Penggerebekan di Kampung Sukaluyu, Kelurahan Pasirbiru, Kecamatan Cibiru, Kota Bandung, berlangsung di rumah kontrakan di Jalan Cikuda Nomor 14 RT 02 RW 12, yang menjadi tempat tersangka teroris beraktivitas.

Di lokasi itu, Irjen Sutarman menyebutkan, tersangka teroris yang tertangkap berjumlah dua orang, berinisial Hz dan Tz. Keduanya disebutkan penerus Noordin M Top dan Azahari. Kedua pentolan teroris itu telah ditembak mati Densus 88. Sekitar pukul 20.00, Sutarman tiba di lokasi penggerebekan.

Sutarman mengatakan, di lokasi masih ada bahan peledak berdaya ledak tinggi yang sedang dijinakkan. Karena termasuk bahan peledak berkekuatan besar (high explosive), warga yang tinggal di sekitar rumah itu diungsikan 300 meter dari lokasi.

Pengurus rumah kontrakan yang digerebek di Cibiru, Bambang Trisno (39), menuturkan, rumah itu dikontrak sejak enam bulan lalu. Ia hanya mengenal satu dari tiga penghuni rumah kontrakan yang bernama Hilmi.

Sebelum penggerebekan, Bambang diminta Hilmi untuk memperbaiki pompa air di rumah kontrakannya sekitar pukul 08.00. Setelah pompa diperbaiki, Bambang mandi, kemudian dia mendengar keributan dari luar rumah sekitar pukul 11.00. Saat keluar rumah, terlihat dua polisi dengan senapan laras panjang. Mereka menggedor beberapa pintu rumah dan meminta penghuninya keluar.

Saat itulah Hilmi berupaya kabur dan tertangkap. Sekitar lima menit kemudian, seorang rekan Hilmi juga tertangkap saat mencoba loncat ke kebun di sebelah rumah.

Penangkapan di Subang dilakukan Densus 88 sekitar pukul 14.00. Polisi mengamankan tiga penghuni, seorang di antaranya diduga teroris, beserta sebuah sepeda motor di lokasi tersebut. Lokasi rumah berada di tepi Jalan Brigjen Katamso, sekitar 500 meter sebelah barat RSUD Subang, di RT 26 RW 18 Kampung Cibogo, Kelurahan Dangduer, Kecamatan Subang. Rumah itu menempati seperlima lahan 15 meter x 80 meter di pojokan gang menuju kampung.

Kepala Kepolisian Resor Subang Ajun Komisaris Besar Dadang Hartanto menyebutkan, seorang yang diduga teroris adalah AG. Dia langsung dibawa ke Jakarta oleh Densus 88 untuk pemeriksaan. Dua penghuni lain dipanggil untuk pengembangan kasus.
(ANTARA/ REK/ FER/BAY/MKN/HEI)

Sumber : http://regional.kompas.com/read/2010...iancam.Teroris

HiGH EXPLOSIVE BOMBS
penggerebekan teroris
bom rakitan kurnia widodo dahsyat

kompas images/kristianto purnomo
kadiv humas mabes polri irjen edward aritonang (kiri) dan wakadiv humas mabes polri kombes i ketut untung yoga menunjukkan foto tersangka teroris, kurnia widodo saat jumpa pers di mabes polri, jakarta, senin (9/8/2010). Selain kurnia widodo, polisi juga menangkap empat orang yang diduga anggota teroris, yaitu fahrul rozi, ghofur, hamzah atau helmi, dan kiki muhamad iqbal di sekitar bandung, jawa barat. Mereka ditangkap karena terlibat pelatihan militer di aceh.

Jakarta, kompas.com — dalam penggerebekan orang yang diduga terkait teroris di sebuah rumah di cibiru, kota bandung, sabtu lalu, tim densus 88 antiteror mabes polri menemukan "laboratorium" yang digunakan kelompok teroris sebagai tempat untuk merakit bom.

Kelompok yang masih terkait dengan kelompok teroris yang berlatih di aceh besar itu juga diketahui telah melakukan uji coba peledakan dua bom rakitan kurnia widodo di pegunungan di daerah sumedang, jawa barat.

"hasilnya (ledakannya) sangat dahsyat," kata kepala divisi humas mabes polri irjen edward aritonang di mabes polri, senin (9/8/2010).

Edward mengatakan, kelompok teroris tak lagi menggunakan bahan c4 untuk membuat bom. Mereka telah mengganti dengan natrium nitrogliserin. Untuk merakit bom berkekuatan besar itu, mereka dibantu kurnia widodo alias ujang, alumnus teknik kimia angkatan tahun 2000.

"dia sarjana kimia tahun 2000, ditangkap di padalarang, bandung. Dia yang menjadi teknisi dalam laboratorium untuk pembuatan bom," katanya.
Bom yang ditemukan itu mempunyai kekuatan sangat besar. Itu sebabnya, dalam penggerebekan sabtu lalu, masyarakat diminta segera menjauh. Polisi, kata edward, akhirnya meledakkan bom itu tadi malam. "ledakannya sangat besar. Rumah dua lantai itu temboknya sampai bergeser," ujar edward.

Seperti diberitakan, selain menangkap ujang, petugas menangkap fahrul rozi tanjung (sebelumnya disebut fahri tanjung) serta hamzah alias helmi (sebelumnya diduga dua orang, yakni hamzah dan hilmi) di pasir biru, cibiru, bandung. Terduga teroris lain yang juga ditangkap adalah gofur (ditangkap di subang) dan ustaz kiki muhammad iqbal yang ditangkap di terminal cileunyi, bandung. Mereka ditangkap pada hari yang sama, sabtu lalu.

Berdasarkan keterangan mereka, tim densus 88 antiteror akhirnya berkesimpulan bahwa abu bakar ba'asyir diduga kuat mengetahui dan bahkan ikut merencanakan dan mendanai pelatihan kelompok itu di aceh beberapa bulan lalu.

Sumber : bom rakitan kurnia widodo dahsyat - kompas.com

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun