Langkahku seakan terasa berat... ketika harus memasuki halaman Sekolah Luar Biasa (SLB) tipe B Bintoro, bersama buah hatiku ada pertanyaan yang menyesakkan "kenapa harus disini??"... perlahan aku masuk keruangan kelas intensif authise... anakku tidak authis tapi ada kelainan pada tulang belakangnya membuatnya diusia 5 tahun belum bisa berjalan bahkan berpengaruh pada kemampuan psikomotornya, dokter memvonisnya terkena CP ( Celebral Palsy) sejak usianya 11 bulan. Semenjak itu dia butuh pengawasan dan pendidikan khusus untuk melatih kemampuan motorik juga intelegensinya.
Dengan begitu banyak pertimbangan dan pemikiran yang matang aku memutuskan untuk memasukkan anakku ke sekolah Intensif Authis yang ada di SLB tipe B Bintoro yang ada di kotaku. Mengingat usia anakku yang sudah menginjak usia sekolah dan juga untuk melatihnya bersosialisasi dengan teman-teman sebayanya. Aku tahu SLB tipe B bukanlah sekolah yang sesuai dengan anakku, karena SLB tipe B disediakan untuk anak-anak Tuna rungu, Tuna netra dan kebetulan mengadakan kelas khusus untuk menangani anak-anak Authise atas banyaknya permintaan dari orang tua yang mempunyai anak authise. Sementara anakku memang seharusnya dia masuk ke SLB tipe C, yang menangani anak-anak Tuna daksa. Tapi menimbang jarak yang dekat dari tempat aku bekerja dan di SLB tipe B gurunya mampu lebih intensif, karena 1 guru menangani 1 siswa, sementara di SLB tipe C masih belum mampu menyediakan guru yang lebih untuk menangani siswa secara individual. Dalam pikiranku, aku hanya sedang lebih memfokuskan pada kemampuan bersosialisasinya dulu, kemudian saat usianya menginjak 6 tahun aku sudah siap memindahkan ke SLB C karena di usianya itu dia sudah mulai mengerti dan siap dengan sekolah terapi untuk kemampuan motoriknya yang disediakan di sekolah SLB C.
Pertama kali kami datang Disana... di Sekolah Luar Biasa ( SLB) tipe B Bintoro, kami diterima dan disambut dengan baik kebetulan saat kami datang saat itu anak-anak dikelas itu sedang istirahat dan bermain dilantai yang beralaskan matras warna-warni saat aku letakkan dan aku biarkan anakku untuk berbaur bersama teman-teman dengan segala mainan juga para guru yang ada di dalam kelas Authis A dia tampak begitu bahagia...ceria, seakan dari matanya berkata "mama...aku bahagia, disinilah tempatku, merasakan kebersamaan bersama teman-teman yang senasib denganku, disini aku merasa tidak berbeda dengan yang lain".. dalam hati aku menangis...tapi juga bahagia...ternyata kita tidak sendiri sayang disini kita bisa saling berbagi baik kesedihan maupun kebahagiaan.
Dedicated for my beloved kid “Wisnu”...