Ketika mendekati tanggal 28, warga didesa itu mempersiapkan diri dengan mengadakan pesta besar-besaran dengan makan bersama iringan musik yang meriah. Mereka berpikir jika itu memang hari terakhir mereka, mereka akan menghabiskan waktu bersama dengan bahagia dan sukacita.
Namun, tepat tanggal 28 Mei dan tidak ada tanda - tanda terjadinya kiamat, mereka kebingungan, salah satu penduduk pun bertanya kepada peramal “kenapa ramalan anda tidak terbukti?”
Peramal itu menjawab “saya sudah memikirkan sebelumnya, ketika orang orang siap menghadapi kiamat dengan penuh bahagia, mereka melupakan masalah - masalah yang ada di hidup mereka, saya hanya ingin kalian merasakan kebahagiaan satu hari penuh”
Masyarakat desa disana tertawa dan menyadari peramal membawa kebahagiaan di hidup mereka dan mereka merayakan 28 Mei sebagai hari pesta kiamat bagi desa mereka.