Pagi tadi sebelum berangkat kerja, sembari menikmati kopi di teras rumah, saya agak tercengang (ceile..lebay banget) dengan tampilan ngejreng koran langganan saya, SINDO. Betapa tidak? Terbitan hari ini (25 Juni 2012), tampilan muka, bahkan juga selembar penuh dibaliknya terpampang poster kampanye salah satu pasangan calon gubernur yang akan bersaing dalam Pilkada DKI Jakarta nanti, sang incumbent, Fauzi Bowo dan Nachrowi Ramli. Awalnya saya pikir hanya iklan yang menempel/nebeng saja, tapi ternyata benar-benar menjadi cover/halaman muka.
Dari pandangan awam pun saya melihat bahwa apa yang Sindo lakukan itu kurang tepat dari sisi idealisme jurnalistik/media. Memang, tren yang terjadi meski pelaku bisnisnya akan berkelit untuk tak mengakui, media massa sering tak lepas dari pesan sponsornya. Meskipun sudah menjadi rahasia umum bahwa media massa saat ini sulit dijamin independensinya, tapi langkah koran yang notabene milik MNC group (Hari Tanoe) ini jelas menimbulkan kesan “terang-terangan” mendukung salah satu pasangan cagub.
Khusus untuk koran Sindo ini bisa saja berdalih itu hanyalah iklan yang berperan dalam hidupnya bisnis media. Tapi sebesar apapun biaya iklan yang diterima, sungguh tak tepat ketika Sindo menjadikan propaganda itu sebagai cover korannya. Kecuali ya...itu, Koran Sindo ingin “memperjelas” deretan panjang media yang memiliki “cap” berpihak pada kepentingan di luar idealismenya, padahal dengan jelas mottonya adalah “Sumber Referensi Terpercaya”.
Ahh,..silahkan saja.
.
.
C.S.
Gara-gara Kompas mahal.
