Mengingat kenangan lama saya saat pertama kali menginjakkan kaki di Jakarta, sekitar tahun 95’an, memang memunculkan berbagai rasa. Sedih, trenyuh, tak terlupa dan perasaan lain yang bercampur aduk. Apalagi jika masa yang pernah terlalui itu dialami ketika secara usia ataupun pengalaman hidup di belantara ibu kota bisa dikatakan muda, hijau bahkan culun, tak banyak mengerti, bermodal utama tekad dan keberanian.