Ini bukan teori yang bersifat menuju pasti, karena seperti layaknya proses pembentukan teori memerlukan proses penelitian atau bahkan uji coba yang pasti akan sangat sulit dilakukan ketika obyek (maaf) yang diteliti adalah wanita. Apa yang secara iseng kurang kerjaan saya tuliskan ini bolehlah dianggap sebagai “mitos”, dari proses “getok tular” yang menyerupai istilah “turun temurun” lalu terlanjur menyebar berulang-ulang, oleh karenanya banyak yang menganggap hal itu sebagai kebenaran.