Masih hangat dalam ingatan kita ketika kebijakan terhadap BBM (Bahan Bakar Minyak) bersubsidi mengalami “kebingungan” dan tarik ulur menjadi terkesan tak pasti. Kenaikan harga dibatalkan (tunda), pembatasan hanya “jalan di tempat", dan yang pasti kuota terpaksa di tambah lagi, padahal APBN semakin “ngeri”.