Malam itu kotaraja Majapahit begitu suram, apalagi ketika menginjak pertengahan ratri*)nya. Musim yang telah memasuki mongso ketigo*) membuat hawa dingin lebih terasa menusuk tulang. Keadaan ini membuat para kawula lebih memilih untuk terlelap lebih awal, berlindung di balik selimut yang tebal. Meskipun ada pula yang menyukai suasana dingin ini, yakni muda-mudi yang masih dalam masa awal mengarungi hidup bersama sebagai pengantin baru. Rasa dingin itu tentunya lebih menggairahkan bagi mereka untuk melepaskan gelegak darah muda. Berkasih asmara, entah apakah nantinya setelah melewati beberapa warsa mahligai itu masih berhiaskan rona mesra ataukah akan bertengkar sehari-harinya, mungkin karena ketidaksesuaian rasa ataukah hanya merasa kurang dalam harta.