Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Mencumbu Jelita Sang Dewi

30 Januari 2012   12:14 Diperbarui: 25 Juni 2015   20:17 145 1
.

* Mencumbu Jelita Sang Dewi*




.

Perlahan temaram

redup

senyap

selimut lingkup usapan kabut

menghitam

.

Daun, batu, kayu

jendela dan juga pintu

Dalam peluk rindu kukusan sayu

takluk dalam lapis berlapis warna

semakin pekat kelabu

.

Lalu merayu sang dewi itu

Saat bentang cakrawala pun

tenggelam dalam belaian

angkuhnya tunduk tenggelam

.

Kerlap cahaya bersinaran

sedetik dua detik

untaian rona bertebaran

Bias-bias harapan berganti memantulkan

agar tiap sudut tetap benderang

.

Satu menjadi dua

satu menjadi tiga

juga kadang empat dan lima

tetap kelam menyentuh permukaan

paparan jalan

pun dinding atau layar yang dibentangkan

menyambut hadirnya pesona dewi

bayang-bayang

.

Berjalan kita jika masih mampu berjalan

Berharap kita jika masih mampu merindu

Birahilah kita jika asa datang bercinta

jelitanya penuh gairah menemani

.

Dalam belainya pejamkanlah mata

lalu berkisahlah

Tentang yang terlewakan

dan juga yang akan dilangkahkan

.

Jika lelah

Berbaringlah dalam wangi tubuhnya

Bermimpilah dalam lelap kecupannya

bermesralah..., bercumbulah..

.

Gelap itu bukanlah ketakutan

Karena gelap itu adalah putaran

Usah termenung menunggu

Atau lari menghindarkan

Malam tetap akan berkunjung datang

Jemputlah sang dewi jelita

dengan peluk manjanya

hangat berselimutkan

senyuman

.

.

C.S.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun