Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Kursi-kursi Nakal

18 Januari 2012   10:43 Diperbarui: 25 Juni 2015   20:43 141 2

Hihihihi..

Kami batu, kami kayu, kami karet lucu

Merah hitam kuning  biru juga abu-abu

Sekarang saat bangsa kami bersukaria menari-nari tertawa

Baru tahu ya? Kalau saudara jahatmu itu

Membeli teman kami yang satunya seharga lima ekor lembu?

.

Hahahaha..

Boleh dong kami tertawa

Bukankah kalian tahu? Kalau kami selalu saja sama

Sejak jaman purba sampai sekarang bumi sudah datar

Kerja kami hanya menampung pantat

.

Hai ganteng, hai cantik, hai jelek...

Aku kasih tahu ya, kami ini selalu kompak bercerita

Tentang pantat siapa saja yang kami jilat

Tak peduli kami dihargai berapa

Satu perak dua perak ataupun duapuluh empat perak

.

Hai jelata, hai durjana, hai gila hormat

Kami tak pernah merasa hebat, tak pernah menilai siapa lekat

Karena tetap saja kalian tak dinilai mahalnya kursi yang diduduki

Yang kami tahu hanya pantat, baik mulia,durjana,

atau yang suka kentut belaka di ruang rapat

.

Aduh!..jangan centil main cubit dong kursi lucu!

Aku tahu kau mau cerita tentang dirimu terciprat air madu

Karena mukamu sering dipakai untuk alas bercinta

Bercinta sambil duduk?....ah,...kau ada-ada saja!

.

.

C.S.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun