Pada upacara Jumat Agung, yang dirayakan oleh umat Kristiani dirayakan kematian Tuhan Yesus. kematiannya memang mengerikan dan sangat hina memilukan hati. Ia diperlakukan seperti bukan manusia. Tubuhnya berlumuran darah, wajahnya tidak tampak lagi ia sungguh sangat menderita. Tetapi kematian itu hanyalah jembatan yang akhirnya menghantar Yesus pada KEBANGKITAN mulia. Ia mati karena membela nilai-nilai kehidupan, ia berkurban, ia mencurahkan darahnya sehabis-habisnya bagi keselamatan umat manusia..dan karena itu kematiannya menjadi kematian mulia yang dibalas BAPA dengan KEBANGKITAN mulia pula.
Kita perlu mengalami kematian juga kalau kita mau bangkit. jika kita ingin menjadi pembela kebenaran, itu berarti kita harus berani mati. Jika kita ingin menghilangkan kebiasaaan buruk kita, itu berarti kita juga harus mati. Kematian-kematian kecil yang sudah harus kita biasakan dalam kehidupan ini agar kita mendapat kebangkitan; pencerahan yang lebih mengangkat kita menjadi lebih berarti. kematian-kematian kecil atas dosa dan kebusukan kita, kematian-kematian kecil atas perilaku-perilaku tercela kita...dan segala yang mendatangkan dosa dan kedurhakaan...kita matikan agar kita memperoleh KEBANGKITAN.
ingatlah...KEMATIAN ITU HANYA JEMBATAN...mungkin Anda takut...tapi dia tak pernah abadi...ada suatu tujuan yang lebih baik dan lebih indah dari pada sebuah kematian yang memilukan.