Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud

Negeri Para Penipu

3 April 2012   04:31 Diperbarui: 25 Juni 2015   07:06 114 1
adalah malu mengatakan ini, sebab seperti menepuk air di dalam dulang maka akan terpecik wajah sendiri yang juga tak sebersih orang lain; kotor dan berdebu. Tapi terlalu perih juga kalau ini hanya disimpan, membuat kronis pada hati dan membuat empedu jiwa menjadi menanah...membusuk dan pecah....

adalah malu menyaksikan kebusukan setiap hari. Politik tipu-tipu yang tak tahu malu...para penguasa negeri yang menjual diri lebih dari seorang pelacur yang sering dicap kotor.... memamerkan tubuh yan gpenuh kebusukan dan bau amis sebagai sebuah hal yang biasa dan lumrah. adalah malu....malu..dan malu....tapi lebih baik daripada tidak terungkapkan....

pagi ini aku duduk sendiri, membayangkan tipu-tipu apa lagi yang aku saksikan...mulai dari presiden yang penipu, para menteri yang penipu, para anggota dewan yang penipu, para gubernur, para bupati, para camat lurah, kepala desa, RW, RT, dan mungkin aku......

Tuhan maafkan kami...NEGERI PARA PENIPU.....!

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun