Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud

Jadilah Imam Dalam Kehidupanku

1 Agustus 2010   05:21 Diperbarui: 26 Juni 2015   14:24 201 0

“Jarak dan waktu tak akan mampu membuat cinta ini pudar”

“Justru kesetian dan kerinduan ini semakin tumbuh dalam hatiku”

Awal pertemuan yang tak direncana, tapi pasti ini adalah suatu takdir dari Allah sehingga kami dapat bertemu. Dari awal pertemuan itu, aku telah merasakan sejuta penasaran terhadapnya. Entah apa yang ada dalam perasaan dan sejuta penasaran ini. Seakan membawaku dalam sejuta perasaan cinta yang sangat tulus. Tapi aku tak tahu apa yang ada dalam hatinya saat itu.

Pertemuan pertama itu, saat kami akan berangkat ke Tangerang. Itu awal aku bekerja di sana sedangkan dia sudah genap 3 tahun bekerja di perusahaan tersebut. Dia berasal dari Mojokerto, dan aku Mojoagung. Hanya beda kecamatan.

Hari pertama kerja.

Hmmmm….mengesankan. aku duduk bersebelah dengan dia, bukan untuk PDKT, melainkan untuk mengajariku mengerjakan Packing List Tekstille. Sejak itu aku mulai mengaguminya.

Waktu berjalan. Perasaanku berubah menjadi perasaan yang seolah-olah enggan untuk mencintainya. Aku merasa IllFeel dengan sikap dia. Entah sikap yang mana yang membuat hatiku berkata “Jangan smpe aku mencintainya!!”

Tapi perasaan Illfeel itu hanyalah emosi sesaat karena cemburu. Cemburu setelah mengetahui kisah cintanya dengan mantan kekasihnya “Si Pangeran dan Puteri”. Itu adalah sebutan mereka. Huuuuffft….

“Ternyata aku sangat mencintainya Ya Rabb… “ itu yang aku katakan dalam hati dengan tanpa sadar air mata tlah menghujani pipiku. Padahal waktu itu aku sudah punya pacar. Saat itu aku berpacaran sudah 2 bulan tapi entah aku merasakan perasaan itu terhadap cowok ini. Hmmm…dia adalah Rangga. Maaf baru mengenalkannya. ^_^

Mungkin karena dari awal sudah merasakan chemistry dengan dia.

Tak terasa aku telah mengaguminya dan mencintainya selama 3 bulan. Aku berusaha untuk selalu dekat dengan dia. Entah cara apa saja yang aku lakukan sehingga aku dapatkan perhatiannya.

Saat itu aku mengatakan sayang dia, aku hanya ingin dia tahu perasaanku terhadap dia. Aku gak gengsi meskipun aku yang mengatakan sayang duluan. Karena perasaan gak bisa dibohongi.

“Alhamdulillah Ya Rabb....” aku dapat sms darinya.

“ Aku gak prnah bilang kalo aku g sayang kmu”

Dari kata-kata itu aku paham, dan Anda yang membaca pun pasti paham. Yang artinya klo dia juga syang aku. ^_^

Aku teharu. Bahagia sekali perasaanku waktu aku baca sms dari dia. Bagaikan Pungguk merindukan rembulan,Aku dapat merasakan kasih sayangnya. Entah tepat tanggal berapa kami jadian karena semua itu mengalir begitu saja dengan kebahagiaan yang kami rasakan.

Sosok Rangga yang wibawa, bijkasana, dan dewasa meski kadang konyol dan gokil. Tapi itu yang membuat aku selalu kangen dan yang lebih buat aku bangga, dia taat Ibadah. Subhanallah…. ^_^

Kini hubunganku tetap mengalir meski kami harus berpisah jarak dan waktu. Tapi itu semua tidak menyurutkan perasaan kami. Dia sekarang kerja di Jakarta sedangkan aku kerja di Mojoagung. Itu karena kami sepakat keluar dari tempat kerja kami karena ada suatu masalah. Dan kami pulang kampung bareng sampai akhirnya dia mendapat tawaran kerja di Jakarta.

Perpisahan terakhir aku tak dapat bertemu dan melepas rindu dengan dia. Aku hanya bisa menangis waktu itu. Aku berat melepas dia pergi ke Jakarta. Komitmen dan ikatan yang akan kami laksanakan pun gagal. Rencana yang indah yang akan kami laksanakan harus batal karena suatu masalah, salah satunya karena dia kerja di Jakarta.

Tapi dia terus menguatkan aku.

“Kalo qt yakin, qt pasti bisa. Aku disana, ingin berjuang untuk qt nnti, aq g kmna2, km akan sllu ada di hatiku”

Itu sms dari dia…

”Ya Allah, aku yakin diaberjuang baik disana. Aku hanya bisa memohon pada Mu, berikan dia kemudahan dalam melaksanakan tugasnya”

Itu yang aku ucapkan dalam hati. Mencoba untuk sabar, kuat. Karena dia gak suka kalo aku lemah.

Memang Long Distance Relationship tanpa ada keperayaan gak mungkin bisa bertahan lama. Maka dari itu, aku selalu memberikan keperayaan terhadap dia, begitu jga aku, aku menjaga kepercayaan yang ia berikan.

Aku yakin itu akan indah pada waktunya.

Ini adalah sekelumit pertemuan yang membuat aku meninginkan dia untuk menjadi Imam dalam rumah tanggaku nanti, menjadi ayah yng sholeh dan bijaksana untuk anak-anak ku nanti. Semoga Allah meridhoi hubungan ini sampai kami menutup usia kami. Amiin….

“Berjuanglah…Tetap SEMANGAT!! Aku disini menunggu hadirnya cintamu untuk memeluk cintaku. Menunggu penenang gundahku, yaitu senyummu”.

Terima kasih karena Anda sudi untuk membaca kisah cinta yang menginginkan rindho dari Allah ini. ^_^

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun