Tersebutlah sebuah kota kecamatan di wilayah Kabupaten Pekalongan, bernama Sragi. Kota-desa itu memiliki tradisi festival unik bernama "pesto" (Pesta Giling Pabrik Gula Sragi). Diselenggarakan sebagai penanda mulai berjalannya mesin penggilingan tebu menjadi gula. Di kota kecil itu memang berdiri pabrik gula sejak zaman kolonial, tepatnya 1928. Festival 'pesto' sudah berusia lebih dari 90 tahun, setara dengan usia pabrik gula tersebut.
Pesta Giling juga merupakan festival menandai awal memetik tebu di ladang-ladang pertanian. Tebu itu yang dikirim ke pabrik untuk diproses menjadi gula. Umur tanam tebu berkisar 6-12 bulan, jadi proses beroperasi mesin penggilingab PG Sragi juga hanya sekitar enam bulan. Sisa waktu enam bulan berikutnya adalah untuk rehat dan perbaikan mesin, juga untuk memberikan kesempatan menanam tebu dan tumbuh.
"Pesto" ini adalah ungkapan rasa syukur kepada Tuhan karena diberkahi panen tebu yang melimpah dan permohonan agar hasil panen dimasa mendatang semakin baik serta terhindar dari hama tanaman, serta sebagai permohonan keselamatan di awal proses penggilingan tebu menjadi gula agar tidak terjadi musibah atau kecelakaan.