Tahun ini, perayaan #HariGuru terasa lebih meriah, berbagai kalangan turut serta merayakan hari guru yang bertemakan “Guru Mulia Karena Karya”. Nafas perayaan sebagai gerakan bersama lebih terasa, tidak hanya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan PGRI saja yang merayakan melainkan semua kalangan. Tanggal 24 November 2015, bertempat di Gelora Bung Karno, Senayan Jakarta, Presiden Jokowi dikejutkan dengan kehadiran gurunya dan langsung mencium tangan gurunya, demikian pula Mendikbud Anies Baswedan yang secara khusus mengundang gurunya untuk datang ke Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Euforia kegembiraan hari guru tak hanya pada tingkat kenegaraan saja, melainkan dunia usaha juga berpartisipasi dengan membuat program-program khusus #HariGuru, seperti Kompas / Gramedia, mereka membuat liputan khusus dan memberikan diskon 30% khusus buat para guru. Maskapai Garuda Indonesia juga memiliki program Mileage for Teachers, yang memberikan point Mileage untuk guru.
Demikian juga Intel, Microsoft. Astra malah membuat acara khusus semacam reality show mengundang guru ke perusahaannya. Topik mengenai guru pada oleh media menambah semarak #HariGuru. H-1 ada headline gedhe banget di Kompas membahas guru. Metro TV menayangkan Mata Najwa dengan topik meneladani ke-guru-an Ki Hajar Dewantara. Pun radio dan media online. Banyak lagi aktivitas oleh perusahaan maupun media yang tidak saya sebutkan di sini. Dikalangan masyarakat juga turut aktif berpartisipasi dengan cara mereka sendiri, seperti mengucapkan selamat dengan mendatangi langsung ke tempat gurunya, mengirimkan pesan singkat atau melalui sosial media, membuat meme, mengupload foto kebersamaan dengan guru tercinta sampai mengirimkan kado khusus untuk guru2nya.
Saya sendiri, tahun ini juga merasakan tingkat kebahagiaan sederajat lebih tinggi. Jika tahun lalu, saya hanya sempat mengunjungi guru SMP-ku yang sempat saya rekam untuk dokumentasi dalam video ini https://m.youtube.com/watch?v=xudxKYk8hZE). Tetapi tahun ini, saya memilih untuk terlibat langsung bersama kawan-kawan pegiat jejaring sosial, aktivis, dan corporate turut menjadi 'kompor' dalam meramaikan perayaan. Hasilnya, terasa sekali, #HariGuru tahun ini lebih greng. Yang special bagi saya, tanggal .... Lalu saya menyempatkan diri untuk sowan kepada guru SD-ku di Pekalongan. Keyakinan saya sebelum mengajak orang-orang sowan ke guru, etikanya saya musti memulai dari diri sendiri, sehingga tidak ada anggapan omdo (omong doang). Makanya, saya memutuskan untuk pulang dan sungkem kepada beliau. Ternyata apa yang saya dapatkan sungguh di luar digaan. Kebahagiaan bertumpah-ruah saat pertemuan itu. Guru SD saya menyambut lebih dari sekedar siswa yang pernah dididiknya dahulu. Beliau menyambut saya dengan berlinang air mata, yang menurutnya dia sudah menunggu kedatangan saya selama bertahun-tahun. Saat saya menceritakan dahulu betapa beliau yang menjadi penyemangat saya saat kelas 3 SD, rupanya juga masih diingatnya dengan baik. [caption caption="sungkem kepada guru SD Sri Basuki"][/caption]Foto: Sungkem kepada guru waktu SD Ibu Sri BasukiSatu hal yang saya tanamkan bahwa semua kegiatan untuk para guru yang kita lakukan sesungguhnya hanya untuk merayakan #HariGuru, membesarkan semangat para guru, bahwa mereka adalah special untuk kita semua karena para guru adalah tentara garda terdepan dalam perang melawan kebodohan.
KEMBALI KE ARTIKEL