Di tengah hiruk-pikuk dunia digital yang kian mendominasi, persahabatan sering kali terbatas pada layar ponsel. Grup WhatsApp, forum daring, dan obrolan media sosial telah menjadi ruang utama berinteraksi. Namun, seiring waktu, kita menyadari bahwa kehangatan sebuah pelukan, tawa yang menggema di ruangan, atau obrolan mendalam tanpa jeda notifikasi tidak bisa tergantikan. Maka dari itu, kopdar---atau kopi darat---bukan hanya sekadar tradisi, tetapi menjadi sebuah kebutuhan untuk menjaga semangat kebersamaan, terutama di kalangan alumni Kelas Menulis Online (KMO) yang tersebar dari Sabang hingga Merauke.
KEMBALI KE ARTIKEL