Seorang pemuda berdiri di tengah forum Ansor, matanya penuh antusias. “Kapan lagi kita bangkit kalau tidak sekarang? Kita punya potensi, kita punya jaringan, tapi kenapa selalu tergantung pada bantuan luar?” Suasana mendadak hening. Kalimatnya menusuk langsung ke inti: bagaimana Ansor bisa mandiri jika terus bergantung pada donasi dan uluran tangan? Inilah titik awal pemikiran tentang Badan Usaha Milik Ansor (BUMA).
KEMBALI KE ARTIKEL