Mohon tunggu...
KOMENTAR
Catatan Artikel Utama

MMM Restart, Teknologi yang Dikambinghitamkan

31 Maret 2015   10:34 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:45 848 4

  1. Pengelola MMM Indonesia sebenarnya hanya mengkambinghitamkan teknologi dan sistem komputer saat sistem MMM mulai macet dan peserta sulit mendapatkan GH. Mereka tidak secara terbuka menyatakan bahwa macetnya sistem MMM bukan karena sistem komputer, melainkan tidak berimbangnya antara PH dengan GH. Itu terjadi ketika sistem MMM mulai jenuh, dan tidak lagi member baru yang mau bergabung dan memberikan PH.
  2. Menyalahkan down-nya sistem komputer yang menyebabkan MMM restart juga suatu hal yang aneh. Bukankan MMM sudah pernah ada di Rusia dan 'katanya sukses' di ratusan negara? Lalu mengapa sistem komputer, baik itu hadrware, jaringan, database, maupun perangkat lunaknya bisa bermasalah? Apakah dia tidak punya sistem backup? Apakah sistem komputernya kelas ecek-ecek? MMM memang hanya menjadikan sistem komputer sebagai fokus kegagalan sistemnya dan berikutnya setelah restart, pasti akan restart berulang-ulang dengan tetap mengkambing hitamkan sistem komputernya.
  3. Pengelolaan keuangan, walaupun itu komunitas, seharusnya bersifat akuntabel dan transparant. Itu berarti sistem MMM dan sistem komputernya, harus bisa diaudit. Siapa yang tahu server MMM berada di mana? Siapa adminnya? Apakah member yakin si pengelola tidak membuat akun siluman yang menguntungkan para pengelola dan pemilik sistem? Apa member yakin dan percaya kalau sistem komputer tersebut tidak akan dimanipulasi untuk membuat semua member baru mengirimkan PH pada akun pengelola? Siapa yang tahu kalau ada akun bernama Susilowati, Amir Santoso dan nama-nama lokal lainnya, ternyata dia hanyalah kloningan atau siluman dari Sergey Mavrodi dan kroni-kroninya. Dengan modal website dan sekarang iklan di televisi dan di mana-mana, mereka akan bersiap kembali untuk mengeruk uang Anda. Ya, Anda yang punya pikiran instant untuk mendapatkan keuntungan 130% dengan cara mudah.
KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun