Rupanya Fujifilm meretro teknologi kamera polaroid yang praktis dan instan dalam mengasilkan cetakan foto. Langkah ini saya anggap berani mengingat trend alat penangkap gambar cenderung pada pengembangan kamera digital dengan memperbesar hasil resolusi gambar (megapixel). Bila Kodak Eastman yang berusia
131 tahun sebagai pionir alat fotografi diambang penutupun, justru Fujifilm terus bisa bertahan dengan inovasinya yang tidak bisa dipandang remeh. Namun sayang, harga kertas foto kamera polaroid ini masih tetap mahal seperti generasi polaroid sebelumnya. Kertas foto untuk seri 7s (ukuran kartu ATM), per box isi 10 dibandrol dengan harga 100 ribu (polos) dan 125 ribu untuk yang berwarna. Berarti perlembarnya seharga 10 ribu rupiah. Bandingkan dengan cetak foto di studi ukuran 3r yang tidak lebih dari Rp. 1.500. Andai kertasnya berharga Rp. 3.000 per lembar, pasti akan cukup populer di kalangan pecinta foto instant di generasi serba instant ini. Bagaimana menurut Anda? _________ Gambar diambil dari berbagai sumber.
KEMBALI KE ARTIKEL