Entah sejak kapan kembang api identik dengan perayaan lebaran. Namun saat saya kecil dulu, petasan (mercon) dan kembang api adalah 2 benda yang selalu muncul dan dijual di bulan puasa menjelang lebaran. Saya bisa menghabiskan berbungkus-bungkus petasan hingga akhirnya dimarahin oleh Ibu karena kata Ibu, kegiatan membakar kembang api dan petasan itu sama seperti membakar uang saja. Sejak itu saya tidak lagi mau menyulut petasan maupun kembang api. Ada yang berbeda dengan lebaran tahun ini di perumahan saya di Sidoarjo. Malam ini kembang api meledak dan memancarkan hujan cahaya berbentuk bunga indah di langit gelap. Ya, yang pasti bukan kembang api seperti yang saya biasa bakar dulu berupa sebatang kawat berlapis bahan magnesium yang dibakar dan memercikkan bunga api hingga membuat sarung menjadi berlubang-lubang. Kembang api kali ini sama seperti yang digunakan yang saya lihat balai Kota Surabaya dan Pelabuhan Tanjung Perak saat perayaan ulang tahun kota Surabaya dan setiap acara tahun baru.
KEMBALI KE ARTIKEL