Mohon tunggu...
KOMENTAR
Ilmu Sosbud

Bansos sebagai Penopang: Kisah Ibu Rumah Tangga yang Bekerja sebagai Tukang Pijat Kesehatan yang Berjuang untuk Menopang Kebutuhan Hidup Sehari-hari

13 April 2024   11:10 Diperbarui: 19 Mei 2024   21:29 136 0
Pada kesempatan ini saya berkunjung ke salah satu keluarga penerima manfaat bantuan pemerintah seorang ibu rumah tangga yang berasal dari desa Sungai Raya Dalam, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kuburaya, yang telah menjadi penerima bantuan sosial Program Keluarga Harapan (PKH) selama 4 tahun. Ibu Sumiati namanya Ibu Rumah tangga berusia 50 tahun, memiliki seorang suami yang bekerja sebagai kuli bangunan. Ibu Sumiati mendapatkan bantuan PKH sebesar 550.000-900.000 ribu per tigabulan Yang mana uang tersebut digunakan untuk memenuhi keperluan anak sekolah dan kebutuhan sehari-hari di keluarga ini.Dalam kesehariannya, Ibu Sumiati bekerja sebagai tukang urut biasanya Ibu Sumiati mendapatkan pelanggan dari langganan beliau, penghasilan dari tukang urut ini biasanya sehari Ibu Sumiat mendapatkan 150-200 ribu dan tidak menentu tergantung dari banyakya dapat pelanggan. Biaya tersebut biasanya digunakan untuk menopang kebutuhan hidup keluarganya. Selagi tidak mendapatkan pelanggan Ibu Sumiati biasanya pergi ke Sawah yang mana sawah tersebut menggunakan sistem bagi hasil dengan pemilik tanah, biasanya Ibu Sumiati mendapatkan hasil panen sawah 60% dan 40% nya untuk pemilik tanah.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun