Saat-saat muda,
Kusadari adalah masa-masa penuh sensasi.
Sensasi untuk menjadi berani
Penuh ambisi dan misi
Tak jarang mencoba semua tantangan yang menanti.
Saat muda memang penuh sensasi.
Menjalani hidup masa kini,
Bagai mengarungi samudra lautan.
Penuh tantangan
Penuh hambatan
Semua dapat ditaklukkan.
Apalah arti sebuah muda tanpa pemenuhan harapan.
Ketika dirimu tiba,
Mengingatkanku perihal tentang muda.
Penuh semangat membara
Pantang putus asa
Kamu tak beda seperti masalah yang ada.
Aku dapat membuatmu bangga.
Tapi aku salah … Kini aku kalah …
Saat ku mencoba menjadi kesatria berkuda’mu,
Yang ingin tampil kuat,
Bahwa aku bisa menjadi orang yang kuat bagi’mu.
Namun diri’mu secara lembut menyentuh,
Bagian terlembut dari hati’ku
Dengan beberapa kata-kata darimu
Yang sejukkan dan kuatkan hati’ku,
Bahwa kuat tidak penting bagi’mu.
Diri’mu melemahkan ‘ku dan kuatkan ‘ku.
Saat ku mencoba menjadi pejantan tangguh,
Yang ingin tampil gagah,
Bahwa aku bisa menjadi pelindung bagi’mu.
Namun diri’mu secara pelan menegur,
Segenap sendi-sendi logika’ku terdiam
Dengan secarik senyum’mu
Yang getarkan dan rubuhkan dinding hati’ku,
Bahwa gagah bukanlah yang kamu pandang.
Dirimu menghajarku dan menegurku.
Saat ku mencoba menjadi seorang sukses,
Yang ingin tampil menawan,
Bahwa aku bisa menjadi teladan bagi’mu.
Namun kehadiran’mu,
Membungkam segala hasrat.
Kau jatuhkan ku…Nyaris tergeletak…
Ku telah jatuh oleh’mu
Ku telah jatuh … cinta kepada’mu.
Dengan jatuh ku mengerti untuk membangun,
Membangun rasa hati ini kepada’mu.
Seketika ku mengenal’mu,
Ku tak lagi hendak menghitung-hitung hari,
Melainkan ingin membuat hari-hari ku jadi lebih berarti.
Senyum’mu
Pesona’mu
Kata-kata’mu
Semua tentang’mu
Hanya membuat’ku inginkan diri’mu
Lebih lagi … dan lagi
Ku tak sesalkan jatuh ini,
Karna ku yakin hati’ku jatuh dengan tepat.
Jika sudah jadi takdir’ku bertemu dengan ‘mu,
Walau hanya sebatas teman’mu saja
Aku akan lakukan itu.
Tapi aku tak mampu kendalikan ini …
Bagaimana aku dapat jatuh hati pada’mu.
Awalnya kupikir,
Bahwa dapat menjadi sosok yang kuat …
Bagimu … Bagiku …
Seseorang yang terus bangun
Dan dapat menyelamatkan’mu.
Tapi saat ku jatuh hati pada’mu,
Ku merasa yang perlu diselamatkan oleh’mu.
Ku menyerah mencari kata-kata,
Hanya sekedar alasan mengapa kau hadir dihidup’ku,
Mengapa ku dapat jatuh hati pada’mu.
Cukup saja kusadari kini …
Tuhan benar-benar memahami diri’ku,
Bahwa dia hadirkan diri’mu ...
Diri’mu yang kubutuhkan.
