Mohon tunggu...
KOMENTAR
Humor Pilihan

Wanita Cantik Buronan Perang

18 Maret 2015   11:20 Diperbarui: 17 Juni 2015   09:29 173 1
Pada zaman-zaman selesainya perang dunia ke-2, ada seorang pria pergi ke sebuah gereja untuk melakukan pengakuan dosa di depan pastor. Pada saat itu, terjadi percakapan di antara pria dan pastor.

Pria: "Bapa, apakah kau mau mendengarkan pengakuan saya?"
Pastor: "Tentu saja mau, anakku. Apa yang bisa saya bantu?"
Pria: "Sebelumnya, saya ingin menceritakan sesuatu terlebih dahulu kepada Bapa. Pada pertengahan perang dunia ke-2, ada seorang wanita yang sangat cantik mengetuk pintu rumah saya. Setelah saya buka pintu, dia menceritakan bahwa dia sedang di buron oleh tentara, jadi saya dimintai untuk menyembunyikan wanita tersebut dari kejaran para tentara. Saya menerima permintaannya tersebut, lalu saya menyembunyikan wanita itu di lantai atas rumah saya."

Pastor: "Kau melakukan hal yang baik anakku. Tidak ada hal yang perlu kamu akui atas perbuatan mu itu."
Pria: "Cerita saya belum selesai Bapa, membantu wanita cantik yang sedang diburon tentara dengan bersembunyi di dalam rumah ku memang hal yang baik. Tapi, aku mengatakan kepada wanita cantik itu, bahwa dia harus membalas budi saya dan harus membayar uang sewa atas tempat tinggal yang saya sediakan dengan berhubungan intim."

Pastor: "Itu memang pilihan yang sulit anakku. Tapi, kamu sudah mengambil resiko yang sangat besar dengan membantu menyembunyikan buronan tentara di rumah mu. Apabila kamu ketahuan telah menyembunyikan buronan tentara di rumah mu, kamu pasti akan sangat sengsara. Baik dan jahat memang harus diseimbangkan, melihat resiko yang kamu ambil, rasanya kamu akan di nilai baik di dunia akhirat."

Pria: "Terima kasih Bapa. Bolehkah saya menanyakan pertanyaan selanjutnya yang selalu membebani pikiran saya?"
Pastor: "Tentu saja anakku, kamu boleh tanyakan apapun kepadaku."
Pria: "Apakah saya perlu mengatakan pada wanita cantik itu bahwa perang sudah berakhir?"

Tiba-tiba suasana hening.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun