Secara fiktif, Drakula dibuat oleh Bram Stoker pada tahun 1897 dalam novelnya yang berjudul Dracula. Dalam novel itu diceritakan bahwa Drakula adalah seorang vampir yang berasal dari kota Transylvania, Rumania.
Kalau kuntilanak digambarkan sebagai wanita seram berbaju putih yang gemar tertawa, pocong digambarkan dengan mayat terbungkus kafan yang hobinya jalan melompat-lompat. Nah, berbeda dengan drakula.
Drakula digambarkan sebagai pria atau wanita parlente berbaju khas Eropa yang ganas, buas, dan gemar meminum darah manusia. Diceritakan pula, Drakula memiliki penciuman dan pengelihatan yang tajam. Selain itu, gerakannya pun sangat cepat, di luar batas nalar manusia. Maklum, namanya juga cerita fiksi.
Namun, ada juga saat naas bagi Drakula. Ibarat pepatah "sepandai-pandai tupai melompat, akhirnya jatuh juga", begitu pula dengan Drakula, bisa apes! Begini ceritanya.
Seperti yang pernah diceritakan dalam Film Twilight, di mana keluarga drakula pada ngumpul, begitu juga tiga Drakula dari Rumania ini, Jun, Mid, dan Sen. Jun merupakan drakula termuda yang pernah dibina Mid. Sementara Sen sendiri adalah guru dari Mid dan sempat memelihara Jun saat masih kecil. Rupanya, reuni kali ini juga ingin digunakan Jun dan Mid untuk unjuk kehebatan di depan Sen.
Jun: "Maaf, saya ingin pergi sebentar."
Mid dan Sen, "Silahkan!"
Tak sampai 10 menit, Jun sudah kembali dengan mulut belepotan darah.
Jun: "Kalian lihat desa di sebelah utara hutan ini?"
Mid dan Sen: " Ya, kami melihatnya"
Jun: "Semua penduduknya sudah saya minum darahnya! Hahaha.."
Sen: "Wah, hebat..bravo..bravo.."
Mid yang melihat hal itu menjadi panas hatinya. Ia pun minta ijin untuk pergi.
Tak sampai 5 menit, Mid sudah kembali dengan mulut berbelepotan darah.
Mid: "Kalian lihat desa di sebelah tenggara hutan ini?"
Jun dan Sen: " Ya, kami melihatnya"
Mid: "Semua penduduknya sudah saya minum darahnya! Hahaha.."
Jun: "Wah, guru memang hebat..kerrenn.."
Giliran Sen yang kebakaran jenggot. Sebagai sesepuh Drakula, ia merasa paling senior.
Tanpa ragu, Sen pamit meninggalkan Jun dan Mid. Bayangannya berkelebat cepat!
Tak sampai 2 menit, Sen sudah kembali dengan muka belepotan darah!
Mid dan Jun: "Luar biasa senior Sen!"
Sen: "Tunggu dulu! Kalian lihat tiang bendera di sebelah selatan hutan?"
Mid dan Jun: "Ya, kami melihatnya."
Sen: "Sial! Aku tidak melihatnya!"
Mid dan Jun: "...???"
Jiahh..pake rabun segala tu Drakula.
Catatan: kisah tiga drakula ini banyak tersebar di internet dan cerita di atas sudah diolah kembali dengan gaya penulis.