Putra cabe keriting ternyata menganggap bahwa brokoli tidaklah cocok dengan cabe keriting (emang ada ya sayur brokolo dicabeiin? ). Cabe keriting merasa sangat cocok dengan buncis dan keluarganya. Hari berganti hari sang putri brokoli semakin berduka karena tidak juga mendapat perhatian dari si cabe keriting. Sang putri berharap terus berharap dan tetap tak juga cabe keriting datang padanya bahkan hanya untuk sekedar bertanya apa kabarnya.
Setelah sekian waktu sang putri brokoli akhirnya putus asa dan berusaha melihat dunia disekitarnya dengan lebih ikhlas dan terbukalah hatinya. Ia akhirnya menyadari bahwa memang buncislah yang cocok untuk berpadu dengan putra cabe keriting. Sang putri brokoli akhirnya bisa menerima ketulusan pangeran wortel. Segera setelah itu Sang pangeran wortel mengajak putri brokoli untuk bergabung datang ke perahu kerajaan yang besar dan megah bersama keluarganya. Diantara mereka tampaklah pangeran kentang putri daun bawang bahkan tidak terlupa juga si mahluk asing yg menggemaskan... makaroni.
Dan pada akhir hari yang indah itu terhamparlah diatas permadani putih, putra cabe keriting dan buncis yang berbahagia (dan sedikit berminyak... ya iyalah kan ditumis) dan Semangkuk besar sup wortel brokoli... hmmmmm segar....