Darwin mengatakan bahwa manusia berasal dari kera atau famili hominidae. Sekarang kita lihat berbagai macam kera yang ada saat ini, ada orangutan, gorila, simpanse, dan monyet-monyet kecil beraneka ragam. Kita juga bisa melihat semua hewan dengan famili yang sama rata-rata mengeluarkan suara yang sama secara terus-menerus, tidak ada bahasa. Oleh karena itu, kita sebut mereka hewan. Manusia, mempunyai keaneka ragaman bahasa dan mempunyai otak yang cerdas untuk satu famili yang disebut "manusia" di dunia. Tumbuhan, tidak dapat berpindah tempat, hanya tumbuh saja dan tidak dapat mengeluarkan suara, maka kita sebut dengan "tumbuhan". Jadi, manusia ya manusia, hewan ya hewan, tumbuhan ya tumbuhan.
Mari kita pikirkan, jika memang teori evolusi untuk manusia berasal dari hewan itu (semisal kera) benar, coba sebutkan satu saja contoh makhluk hidup selain manusia yang bisa berbicara dan berpikir layaknya manusia. Apakah hominid hanya "menurunkan" famili manusia saja? Apakah ada "hewan" lain selain manusia yang dapat berpikir sempurna seperti manusia? Jawabannya adalah tidak ada, karena manusia tetap manusia, hewan tetap hewan, dan tumbuhan tetap tumbuhan.
Jika kita lihat, ada berbagai macam spesies dari manusia, yang berhubungan erat dengan ras. Misalnya spesies Rusia, Spanyol, Itali, Afrika, Indonesia, dsb. Namun itu tidak bisa dibandingkan dengan berbagai macam spesies dari famili kucing, burung, dsb yang sudah disebutkan di atas. Kita tidak bisa membandingkan orang Indonesia dan orang Rusia seperti kucing peliharaan dan singa liar, karena itu hanya "ras" saja. Lebih tepat jika kita bandingkan dengan kucing kampung dan kucing persia, namun sama-sama disebut "kucing peliharaan". Manusia? Tetap manusia, tidak ada istilah lain untuk penyebutan manusia. Macam-macam spesies seperti Denisova hominin, H. antecessor, H. cepranensis, dsb menurut saya itu hanya ras saja ibarat kucing kampung dan kucing persia, namun tetap disebut kucing peliharaan.
Jadi, manusia tetap manusia, tidak berasal dari kera yang digembor-gemborkan itu. Percaya kan bahwa Adam AS itu manusia pertama? Ya itu!