Oseanografi merupakan salah satu bidang unggulan di program studi ilmu kelautan untuk mempelajari fenomena-fenomena laut. Parameter dalam oseanografi yaitu gelombang, pasang surut, dan arus laut. Untuk arus laut, parameter yang dipelajari adalah pembangkit arus, kecepatan arus, arah arus, dan pola arus (Modalo dkk, 2018). Arus laut disebabkan oleh gelombang, pasang surut atau angin, tetapi di selat dan teluk, pasang surut menjadi pembangkit sirkulasi massa air (Tanto, 2017). Arus laut adalah proses pergerakan massa air laut secara horizontal dan vertikal dan terjadi secara terus menerus. Arus laut terjadi karena adanya tiupan angin, perbedaan kadar garam, dan perbedaan suhu. Pengukuran arus laut sangat diperlukan dalam mendesain Pelabuhan, pelayaran, budidaya, dan pengelolaan lingkungan pesisir (Bakhtiar dkk, 2013). Pengukuran arus laut juga digunakan untuk mengetahui pola sirkulasi pergerakan arus laut yang membawa sedimen dan mengakibatkan sedimentasi pada suatu daaerah (Pratama dkk, 2014). Peralatan yang digunakan untuk mengukur suhu dan kecepatan arus laut adalah current meter. Namun, current meter memiliki keterbatasan dalam pengukuran yaitu perekaman data yang masih manual, hal ini sangat tidak efektif apabila dilakukan dalam jangka waktu yang lama karena akurasi datanya sangat rentan kesalahan. Sangat perlu dilakukan pengembangan peralatan data logger suhu dan kecepatan arus laut untuk mengukur secara otomatis. Data logger adalah suatu alat elektronik yang berfungsi mencatat data dari waktu ke waktu secara kontinyu. Data logger terdiri dari sensor, mikroprosesor, dan penyimpanan data yang berupa kartu memori sehingga bisa digunakan untuk menyimpan data dalam periode tertentu. Kelebihan penggunaan data logger dalam kegiatan dan penelitian adalah menghemat waktu, mudah dalam pengambilan data, dan cepat dalam mencari hubungan antar variabel (Permana dan Iswanto, 2018). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengembangkan data logger suhu dan kecepatan arus laut yang mampu merekam data otomatis, akurat, dan aman.Â