Saya mengenal praktek pengobatan herbal dengan memanfaatkan khasiat madu yang dicampur dalam larutan perasan kunyit untuk mengobati batuk, bahkan madu digunakan untuk obat tetes mata guna membantu meningkatkan kesehatan mata, maupun madu juga digunakan untuk mengobati luka pada kulit.
Bagi para kaum hawa, madu juga dikenal sebagai salah satu bentuk bahan terapi perawatan kulit dan wajah, ini dipercaya karena Asam glukonat dan asam organik ringan lainnya yang terdapat dalam madu dapat melonggarkan ikatan sel-sel kulit mati sehingga mempercepat regenerasi, mengurangi keriput dan garis penuaan, menyeimbangkan minyak, dan meningkatkan elastisitas kulit. Madu juga mengandung gula dan asam amino yang membantu mempertahankan kelembaban kulit.
Berhubungan dengan makanan, madu banyak digunakan sebagai pengganti gula atau bahkan sebagai bahan pokok dalam menu masakan.
Salah satu contoh kuliner yang menggunakan madu adalah iga bakar madu. Hemmm..... kebayangkan lezatnya? Dimana iga bakar tersebut dilumuri dengan madu sebagai pengganti karamel. Rasa daging pada iga tersebut menjadi manis dan gurih.
Kita kadang belum dapat membayangkan betapa beragamnya khasanah kuliner nusantara kita, yang tersebar dari sabang sampai merauke. Apabila ingin mencicipi menu kuliner yang beragam tersebut, biasanya saya akan menyambangi festival-festival kuliner yang biasa diadakan di beberapa kota besar.
Salah satu festival kuliner yang terkenal dan telah diadakan sejak tahun 2005 adalah festival jajanan bango yang tahun 2011 mengambil tema Kisah Legenda Kuliner Nusantara
Dalam festival itu bukan saja kita akan dimanjakan dengan menu yang memang menjadi favorit kita, tetapi kita juga ditantang untuk mencicipi menu-menu kuliner khas nusantara lainnya.
Semoga khasanah kuliner nusantara kita semakin semarak dan semanis madu beserta segudang cerita-cerita menarik lainnya.
Kisah Legenda Kuliner Nusantara