Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Wanita Pada Peron Itu

23 September 2013   13:42 Diperbarui: 24 Juni 2015   07:30 98 1
Pagi menjemput, petang melayang

Senja menguning, malam menghilang

Wanita itu masih tertegun manis menjajakannya senyumnya

Menunggu sampai keramain menghilang



Secarik kertas selalu menemani setiap harinya

Bersama ribuan langkah kaki bersahutan

Hingga waktu menunjukkan pukul 23.00

Barulah ia bisa tertidur pulas



Sekarang ataupun esok sama saja

Ia harus tetap mencari uang

Peron tempat ia berbagi suka dan duka

Menjajakan jasa pengisian pulsa setiap harinya



Berangkat dari satu gerbong ke gerbong lainnya

Satu stasiun ke stasiun lainnya

Oooo…. Dewi Fortuna….

Bawalah keberuntungan padaku hari ini

Hingga senja berakhir

Demi anak dan suamiku tercinta





Stasiun Bekasi, 21 September 2013

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun