Namun anggapan tersebut tak sepenuhnya benar. Dengan tetap berolahraga di bulan Ramadan tubuh akan mendapatkan sejumlah manfaat. Beberapa di antaranya adalah memperlancar metabolisme, menjaga berat badan, hingga menjaga tubuh tetap segar dan prima. Tujuannya, tentu saja menjamin keberlangsungan ibadah puasa.
Walau demikian, olahraga di bulan puasa tidak bisa serampangan. Salah satunya adalah mengurangi intensitas agar terhindar dari dehidrasi. Lantas, olahraga seperti apa yang dianjurkan?
Salah satunya adalah joging. Aktivitas ini memang terkesan sederhana. Tubuh hanya perlu berjalan dengan ritme sedikit lebih cepat. Jalan santai yang dipercepat. Tentu, olahraga jenis ini menjadi salah satu pilihan yang sederhana namun bermanfaat.
Berikut beberapa tips yang bisa ditiru.
Pertama, ada banyak waktu yang dianggap tepat untuk berolahraga selama bulan puasa. Mulai dari setelah sahur, setelah berbuka, atau sebelum berbuka.
Joging bisa dilakukan menjelang berbuka puasa. Mengambil waktu 20 sampai 30 menit pada sore hari. Tidak harus mengambil tempat yang jauh dari rumah. Mengitari kompleks perumahan sebanyak satu atau dua putaran sudah lebih dari cukup. Kesempatan itu bisa sekaligus dimanfaatkan sebagai ngabuburit. Menunggu saatnya berbuka dengan berolahraga.
Kedua, tetap memakai masker bila berolahraga di luar ruangan. Saat ini pandemi Covid-19 masih belum menunjukkan tanda penurunan. Virus berbahaya itu masih menjadi musuh bersama yang perlu diperangi.
Saat berolahraga kita tetap perlu mengamankan diri dari kemungkinan terpapar virus tersebut. Untuk itu, bila lokasi joging di luar ruangan, apalagi di tempat umum, maka perlu mengenakan masker.