Pagi masi muda. Hari itu, Sabtu 22 Februari. Kereta Commuter Line jurusan Tanah Abang baru saja merapat di stasiun Palmerah. Dalam langkah setengah memburu, saya memilih tangga berjalan menuju lantai dua. Sekilas menyapu pandangan ke sekeliling stasiun ‘wah’ berwarna dominan putih yang kabarnya menghabiskan biaya renovasi tak kurang dari Rp36 miliar, berbelik ke kanan mengambil jalur jembatan penyebrangan yang berujung di titik kumpul segerombol tukang ojek yang berburu menarik pelanggan.
KEMBALI KE ARTIKEL