Sebagaimana yang telah dikemukakan bagian pertama, LEMBATA, Sebuah Novel (LSN) merupakan sebuah karya yang mempertanyakan keberadaan Gereja Katolik sebagai pembawa keselamatan dan kesejahteraan manusia. Gereja Katolik merupakan sebuah institusi religius yang telah berpamor dan merebut hati jutaan manusia sehingga kepadanya umat manusia menggantungkan harapan dan cita-citanya. Bukan tanpa alasan. Selain faktor historis berupa sepak-terjangnya yang telah mengakar dalam lembaran sejarah peradaban umat manusia juga karena kekuatan spiritual yang terpancar dari dalam tubuh Gereja sendiri. Tidaklah terlalu naif jika dikatakan bahwa aura religius yang menyembul dari balik kata-kata doktrinal, janji keselamatan yang terformulasi dalam berbagai ajaran Gereja serta peri hidup yang menarik dari para pemimpinnya sebagai bentara dan punggawa Gereja akhirnya mampu mengikat hati setiap pemeluk yang dengan tekun menggantungkan keselamatan kepadanya. Sekalipun kebenaran akan pernyataan ini bisa dipertanyakan lebih jauh dalam arus fluktuasi sejarah (baca: terang dan gelapnya), minimal dengan mengangkat tokoh dan ajaran Yesus Kristus yang masyur ke atas pentas kehidupan kekristenan, maka jawaban terhadap pertanyaan sejauh mana aura religius itu membuahkan hasilnya dapat ditemui. Tokoh Yesus dan sepak terjang-Nya menjadi basis penting yang menandai kehadiran agama Kristen di dunia.
KEMBALI KE ARTIKEL