Mohon tunggu...
KOMENTAR
Kebijakan

Imigrasi oh Imigrasi... (Ricuh lagi)

16 Mei 2013   13:52 Diperbarui: 24 Juni 2015   13:29 888 2
Insitusi Imigrasi kembali mendapat sorotan, kali ini terkait dengan berita kericuhan di terminal 3 Soekarno-hatta yang penulis temukan dalam berita Kompas.com pagi ini. kericuhan disebabkan oleh antrian TPI ( tempat pemeriksaan Imigrasi) yang dinilai oleh para penumpang Air Asia  yang cukup panjang ketika pesawat tersebut tiba sekitar jam 23.40 wib. Ketidaksabaran penumpang ditambah dengan minimnya petugas Imigrasi yang ada menyebabkan terjadinya perkelahian antara penumpang dan petugas.Berita ini tentu saja sangat memalukan dan bukan baru kali ini terjadi. Perkelahian seperti ini bukan hanya sekali terjadi, mungkin yang terekspose baru kali ini. Komentar negatif pun sudah terlanjur membanjiri kolom komentar diberita tersebut, dan tentu saja hal ini dirasakan penulis tidak berimbang.

Perlu diketahui bahwa antrian panjang tidak hanya sekali terjadi ketika pesawat air asia mendarat saja , melainkan hampir setiap hari ketika pesawat lain tiba dijam-jam tertentu dalam waktu bersamaan. kejadian kericuhan yang terjadi tidak dapat dipisahkan dari peranan penumpan dan petugas, semua dapat dikatakan mempunyai andil yang menyebabkan kericuhan terjadi selain itu waktu tiba tengah malam menambah beban tersendiri baik bagi penumpang dan petugas. . Antrian panjang sebenarnya tidak hanya terjadi di TPI yang ada di Indonesia. Penulis pernah mengalami bahwa di pelabuhan laut di Singapura, dimana antrian terjadi sangat panjang, untungnya antrian tetap berjalan dengan tertib tanpa ada kejadian kericuhan seperti yang  terjadi di Indonesia. sangat disayangkan, kejadian ini sangat berbeda ketika penumpang asal Indonesia mau bersikap sabar dan sangat tertib ketika berkunjung kenegara lain tetapi bersikap berbeda ketika sampai di Indonesia.

Kelelahan dan keletihan para penumpang bisa penulis rasakan, tetapi hendaknya masyarakat juga mau memahami keletihan para petugas yang bekerja selama 10 jam. terkadang dengan banyaknya pesawat yang masuk pada jam / waktu yang bersamaan menyebabkan tidak adanya jeda bagi petugas untuk sekedar istrirahat/makan/sholat/pergi ke tolilet . kericuhan yang terjadi tidak semata-mata merupakan tanggungjawab dari petugas Imigrasi saja. melainkan penyedia jasa layanan di Airport. Jika saja disepanjang jalur pemeriksaan Imigrasi disediakan tempat duduk khusus untuk anak-anak dan orangtua, maka kejadian ini dapat diminimalisir. Penyediaan berbagai fasilitas diatas bukan merupakan domain institusi Imigrasi.

Cara-cara yang telah dilakukan institusi Imigrasi saat ini adalah dengan mengembangkan teknologi autogate dimana dengan fasilitas ini maka para penumpang tidak perlu lagi melewati TPI,melainkan dengan menggunakan pintu otomatis / pemeriksaan secara elektronik. semoga saja dalam waktu dekat Autogate bisa terpasang diseluruh bandara International di Indonesia dan jumlah petugas dapat ditambah.

Penulis mengharapakan kejadian seperti itu tidak terjadi lagi dan para kompasianer bisa bersikap bijak dalam menanggapi setiap persoalan tidak secara emosional melainkan dengan cara-cara yang damai. Mari kita dukung dan satukan tekad untuk membangun Indonesia yang lebih baik.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun