Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Di Dasar Kedamaian

10 Desember 2010   10:43 Diperbarui: 26 Juni 2015   10:51 109 1

“Kumohon, datang ke tempat dulu kita biasa bertemu ya! Aku tunggu pukul empat sore”. Kulihat siapa gerangan yang mengirim sms aneh seperti itu, nomor yang tidak aku kenal, “Huh, salah alamat” gerutuku. Aku kembali merapikan meja kerjaku ketika HP ku kembali berbunyi dan nomornya masih sama dengan yang tadi. “Sialan, pasti salah lagi” kataku dalam hati. Tapi ketika kulihat pesannya, lututku mendadak gemetar, kusandarkan diri ke rak buku di dekatku lalu aku merayap meraih kursi dan segera menjatuhkan diriku disana. Kubaca sekali lagi pesannya yang kedua untuk memastikan bahwa aku tidak sedang bermimpi. “Aku Yudha”, begitu isi pesannya. “Yudha”, hatiku berkecamuk, kulirik jam tanganku, pukul lima belas dua puluh tiga. Artinya tiga puluh tujuh menit lagi kalau aku akan memenuhi permintaanya, dan itu tidak mungkin karena jalanan jam segini sangat padat, butuh kira-kira lima puluh menit untuk sampai ke sana.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun