Orang Jawa katanya memberi nama anaknya dengan apa yang dicita-citakan untuk pada si anak ini ketika dewasa. Harapan ini biasanya bersumber dari eksploitasi yang diharapkan bisa diberikan oleh si anak suatu hari nanti misalnya sugih arta, jaya, hamengku buwono, maradona. Dan biasanya orang tua tidak mengakui hal ini, dan tentu saja hal ini belum tentu benar Berkebalikan dengan kepercayaan bahwa rejeki dan jodoh sudah ada yang mengatur, tidak ada anak bernama miskin atau mlaratarta,.