Sebagai orang yang telah ditetapkan Yang Kuasa menjadi warga negara Indonesia, maka seharusnyalah kita mencintai negara ini dengan segenap jiwa dan raga kita. Marilah kita bersama berharap Presiden bisa menyelesaikan masalah ini, bukan untuk memuaskan ego kita, namun untuk kebaikan negara kita. Untuk itu saya merasa kita perlu membantu presiden keluar dari kerumitan yang dia hadapi. Memang tidak semua bisa memahami peliknya kondisi politik dan mafia yang dihadapi presiden, bahkan Megawati sendiri yang sering disalahkan orang dalam periode yang carut marut ini menyebut istana itu adalah “tempat hitam” sebagai pengambaran betapa suramnya kehidupan istana. Presiden Jokowi menghadapi kondisi yang jauh lebih rumit dari kondisi pemerintahan sebelumnya. Beberapa kondisi itu adalah ; dia hanya menang tipis sehingga harus mampu mengelola persepsi publik agar dia tetap mendapat kepercayaan; tidak memiliki kendali terhadap satu kursipun di senayan; seseorang yang relatif baru dalam “permainan” level atas, dan berbagai kondisi lainnya. Lalu apakah semua keterbatasan itu membuat Jokowi menjadi orang yang kebingungan dan kemudian tidak tahu apa yang akan dilakukan? Awalnya saya sempat berpikir demikian, namun kemudian saya menolak hipotesa saya tersebut. Saya menjadi yakin, dia sedang berjalan dalam langkah yang benar tetapi dengan “style”nya sendiri.