Siapa yg seharusnya mengelola tambang? Pertanyaan konyol yg terlihat dibuat buat karena mengelola tambang perlu pengetahuan dan skill atau keahlian, makanya pd perusahaan tambang selalu ada inspektur tambang/lingkungan. Di perguruan tinggi diajarkan bagaimana tambang dikelola, bahkan asal usulnya drmn batu bara berasal dsbnya dan yg penting lg adalah bagaimana pengelolaan lingkungan pasca dan pd saat penambangan. Bahkan kampus mengkaji bagaimana tambang sbg satu usaha bisa berkelanjutan padahal tambang misalnya batubara adalah sumberdaya yg bisa habis/tdk bisa diperbaharui, makanya model pemanennya adalah sangat eksploitatif dan ekstraktif spt penebangan pohon di hutan alam yg nota bene rimbawan tdk pernah menanamnya. Jd kalau mau mengelola tambang dgn baik hrs belajar di perguruan tinggi atau menggunakan para ahlinya sbg nara sumber atau lainnya , bukan serta merta menyerahkan pengelolaannya kpd perguruan tinggi? Etika dan ilmu pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan mmg ada di kampus, tp bukankah alumni kampus sudah sangat banyak di seantero Indonesia? Â Tp mmg kebanyakan mrk sdh melupakan etika dan ilmunya krn pengaruh materi yg begitu kuat . Â Kalau yg msh beretika mereka msh datang ke kampus untuk konsultasi mendapatkan nasihat dan silaturahmi. Â Jgn berikan pekerjaan tambahan yg tidak2 utk dosen2 tersebut karena mendidik saja juga sudah sangat berat tanggung jawabnya