Jogja selalu punya cerita dengan buku. Di kota yang dikenal sebagai pusat pelajar dan budaya ini, toko-toko buku kecil dan penerbit lokal pernah menjadi bagian penting dari denyut kehidupan warganya. Namun, belakangan ini, UMKM buku di Jogja mulai kehilangan sinarnya. Digitalisasi menjadi salah satu penyebab utama. Orang-orang kini lebih suka membaca e-book di ponsel atau mencari buku murah lewat marketplace besar, meninggalkan toko-toko kecil yang dulu ramai di sudut Malioboro atau Pasar Beringharjo. Hasil penelitian saya menunjukkan bahwa banyak pelaku UMKM buku di Jogja kesulitan bertahan, bahkan beberapa terpaksa gulung tikar.
KEMBALI KE ARTIKEL