Sejak diumumkannya program makan siang gratis oleh Presiden terpilih Prabowo Subianto, banyak yang menyambutnya sebagai langkah maju dalam meningkatkan kualitas gizi anak-anak Indonesia. Program ini, yang diharapkan menjangkau 83 juta penerima dengan alokasi anggaran Rp71 triliun, tampaknya menunjukkan komitmen pemerintah dalam menanggulangi masalah kekurangan gizi yang dialami anak-anak di tanah air.Namun, jika kita analisis lebih mendalam, program ini justru berpotensi menjadi solusi instan yang tidak menyentuh akar permasalahan.
KEMBALI KE ARTIKEL