Pandangan kita tentang kematian akan mempengaruhi esensi kehidupan, ketakutan berlebihan pada kematian bisa menjadikan manusia bagaikan seorang budak, menurut seneca menyebutnya sebagai budak sebagai seseorang yang tunduk dan tidak berdaya  dan berkata bahwa "kalian adalah budak atas orang-orang,atas banyak hal,dan atas kehidupan ,sebab hidup yang dijalani tanpa keberanian untuk mati adalah perbudakan " kegilaan atas dasar kecintaan terhadap duniawi akan membuat manusia terbuai hingga takut melepaskan sesuatu yang memanjakan tubuhnya.bahkan seneca menyatakan "cinta tubuh sebagai kerangkeng yang kuncinya dipegang oleh malaikat maut".
Kematian merupakan sifat hukum alam yang universal , secara umum setiap yang bersifat biologis akan membusuk dan tidak ada yang permanen dan seperti itulah hukum alam bekerja, kemudian pasca kematian tidak ada yang pernah tau kita akan kemana,tidak ada yang bisa memastikan sesuatu pasca kematian karena yang bisa dipastikan adalah kematian akan menjemput setiap yang bernyawa.
Maka dari itu seneca menyerukan kepada kita untuk tidak takut menghadapi kematian sebagaimana yang dinyatakannya "Takut adalah kegilaan ,karena ketakutan adalah untuk hal-hal yang kita tidak yakin, kepastian tinggal menunggu"
Artinya kita jangan menghabiskan energi dan pikiran kita untuk terlalu memikirkan sesuatu yang belum Pasti tapi alihkan pada sesuatu yang pasti.
Bagi seneca terdapat sebuah persamaan antara dunia sebelum kita lahir dan kematian,Seneca berpendapat jika perasaan ketika mati sama seperti perasaan kita saat belum dilahirkan. Persamaanya ada pada belum terisinya tubuh dengan roh .
Konklusi yang bisa kita ambil dari argumentasi yang dikemukakan seneca adalah agar kita tidak menganggap kematian sebagai sesuatu yang buruk dan menakutkan,kita harus menghayati kematian dengan memberi nilai pada kehidupan yang kita jalankan.