Seperti yang kita tau supervisi pendidikan adalah pembaharuan dari konsep inpeksi  dengan harapan perbaikan ke arah yang lebih progresif,terutama dalam permasalahan pelayanan dan pemberian bantuan dalam menjaga mutu pendidikan,Secara historis perkembangan inspeksi di indonesia tidak terlepas dari zaman VOC tahun 1602-1799.
Dalam tahun 1673 peraturan-peraturan tentang inspeksi pertamakali bagi sekolah-sekolah diambon menetapkan bahwa kunjungan ke skolah harus dilakukan secara tiba-tiba dengan memeriksa pelaksanaan pendidikan agama yang tujuannya melihat kemajuan murid dalam proses pembelajaran,tapi pada umumnya mereka  melakukan inspeksi secara otoriter dan sering memberi hukuman secara administratif.
Sehingga pada akhir abad ke 19 konsep inspeksi pendidikan digantikan oleh supervisi yang  secara ideal pekerjannya sebagai pembantu yang berhungan langsung dengan sekolah dengan tugas pemberian pelayanan dan kerjasama yang dilandasi dengan persahabatan,namun pada kenyataannya supervision masih menerapkan cara-cara seperti inspeksi yang cenderung mencari cari kesalahan, dan kemudian banyak juga supervision yang berlaku subjektifitas seperti melakukan perlakuan yang berbeda terhadap guru-guru senior ataupun guru yang mempunyai kedekatan emosional dengan supervision
Masalah SDM dari petugas supervision juga masih banyak yang belum memadai,bisa saja ada pengawas yang memiliki kompetensi tapi masih belum komprehensif dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya, dan masih ada juga pengawas yang mengawas bukan pada bidangnya,permasalahan ini sebenarnya tidak berbeda dengan konsep inspeksi pada saat sebelum abad ke-20 yang petugasnya diisi oleh orang-orang awam yang kurang kompeten dan komperhensif dalam melakukan tugasnya.
Harusnya pergantian konsep dari inspeksi ke supervisi memberikan dampak positif terhadap dunia pendidikan yang kemudian bisa  memberikan kontribusi dalam rangka memajukan dan meningkatkan hasil proses belajar mengajar menuju pendidikan yang progresif bukan hanya sekedar pergantian konsep dan istilah.
