Mohon tunggu...
KOMENTAR
Humor

Wanita yang Melambungkan Bola

27 Mei 2010   08:05 Diperbarui: 26 Juni 2015   15:56 218 0
Ingatan ini kembali beringsut,menerawang dan melayang menembus batas anggan angan masa silam, terbayangkan masa masa praja muda, celoteh celoteh riang, seakan bebas melewati batas batas absurditas mahasiswa, kadang istilah buku pesta dan cinta adalah makanan biasa , masing masing kawanan mahasiswa sesuai dengan naluri pertyemanannya membuat masing masing komunitas yang setara, geng atau kelompok, menyatu dengan kesamaan hobby, gaya atau apalah yang berkaitan dengan kesenangan atau penampilan harta, masing masing membuat kelompok, anak anak yang kelas borju, pasti akan men yatu dengan yang borju,yang suka berorganisasi akan memilih beberpa himpunan mahasiswa, belajar organisasi atau beberapa klub olah raga, bermacam klub olah raga atau kesenian, unit hockey, karate, seni sunda, terjun payung, banyak sekali kegitannnya.

Dari semua kegiatan kemahasiswaan tersebut ,ada satu yang menarik minat saya, yaitu olah raga softball, sejujurnya   awalnya saya berpikir, olah raga macam apa ,semua perhatian tertuju pada pelempar atau pelambung bola yang disebut pitcher, dan seorang penangkap bola yang disebut catcher, dengan semua asesories, safety, serta peralatan yang memberatkan badan, .

Dahulu saya pernah menonton televisi, begitu antusiasnya publik amerika dengan olah rga serupa yang mereka namakan base ball, dan rupanya untuk kelas yang lebih ringan dengan lemparan yang berbeda diadopsi dengan nama soft ball,

Ceritanya baru sedikit seru, dengan berbagai kesibukan perkuliahan, serta kegiatan kemahasiawaan, mulai dari kegiatan renang, senam, marathon, memang saya sangat menyukai olah raga tersebut, serta kegiatan rutin naik gunung, beberpa gunung sekitar jawabarat, dan apalgi kalau malam minggu banyak dihabiskan diseputar lembang jayagiri dengan segala kenakalan anakanak muda .

Dalam sebuah acara, mata ini berserobok dengan seorang gadis ,denga tipikal mahasiswi, tshirt,celana jeans, serta dibalut jaket trainning, dengan wajah sumringah kemerahan, menadakan wanitanaktif dilapangan, jauh dari kesan pesolek tanpa laputan lipstick atau bedak, sedikit terperangah, wow, anak fakultas mana, ? dari tanya kanan kiri ,akhirnya dapat juga informasinya , maklumlah jaman mahasiswa  informasi juga tidak gratisan, dengan susah payah setelah menukar dengan traktiran baso kang benny, samping kampus, dapat juga informasi, ternyata anak fakultas ekonomi angkatan 81, dan atlit jabar ,atribut terakhir yang membuat saya semakin kagum, namanya mentari,

tetapi ternyata semua informasi ini, akhirnya saya masukan rapat rapat didalam tas kuliah saaja, setalah beberapa kali berpapasan, saya malah tidak punya keberanian untuk menyapa atau meminta berkenalan, karena memang dengan keaktivan dia, banyak sekali anak anak kampus yang mendekatinya, dan karena penampilan yang tomboy agaknya dia lebih banyak berada disekeliling pria dibandingkan bergaul dengan teman wanita.

Entah malaikat yang mana yang berkenan, akhirnya masa perkenalan pun tiba, ibarat lagu, waktu itu yang dinyanyikan Keenan Nasution, dan didaur ulang oleh penyanyi muda, tiada yang hebat dan mempesona ketika kau lewat dihadapanku biasa saja, ternyata ruang perpustakaan menjadi awal perkenalan kami, secara tidak sengaja, rupanya dia sudah mulai mempersiapkan beberapa kepustakaan untuk persiapan melakukan tugas tugas akhir, sekalian untuk persiapan skripsi, tanpa sengaja dengan banyaknya buku, salah satu buku terjatuh, dengan reflek, saya yang berada dekat membantu merapikan buku yang terjatuh, dan dikala itu, hanya mata dengan ucapan terimkasih , dengan sepsang mata bolanya yang indah, berdesir perasaan ini, wow ternyata dari dekat cewek tomboy ini begitu cantiknya,dan ternyata tipikal cewek yang humble, setelah membantu dia mengucapkan terimaksih, dan dia mengucapkan ,kalimat anak ekonomi juga kan , saya menjawab iya, anak 80 akuntansi, dengan reflek saya ulurkan tangan , mengucapkan nama, dan dia juga mengucapkan namanya juga, dan entah kenapa siang  itu, begitu mengalir percakapan diantara kami berdua, segudang kegiatan oelahraganya, dan juga dia minta saya ceritakan juga kegiatan saya,

Ketika jam sudah beranjak jam 14,00, dia bilang aku musti ke Lembaga Managemen, ada yang musti diselesaikan disana,kok sama ya,  aku juga sama aku dipanggil dosen, dengan buru2 kami keluar dari perpustakaan, dan sampai diparkiran dia menuju kemotornya, aku akan menyetop angkot, sambil menunggu angkot, dia lewat dengan vespanya, trus dia menawarkan, udah bareng aku aja,kalau angkotnya belum ada, daripada telat, dengan malu malu, seakan akan tdk percaya tawaran tersebut.

Dengan berlalunya waktu, kami berkenalan ,namun tidak ada pembicaraan yang mengarah kepada hubungan lain, hanya teman, padahal dentuman jantung ini ibarat  piston engine kendaraan formulla 1 dilintasan balapan, saling menyimpan semua hasrat, disatu pembicaraan, hanya ada kalimat, sebagai olahragawan ada tantangan dari dia, hayuk kita balapan, siapa yang duluan lulus, dan tarohannya siapa yang lulus duluan musti kirim bunga, dan ternyata saya lulus duluan,dan dia menepati janjinya, dia kirimkan sebuah surat bergambar bunga ,dengan ucapan selamat atas kelulusan, bunganya gambar bunga aja, takut layu kalau bunga beneran,dan setelah itu kami tidak pernah lagi bertemu,

24 tahun kemudian , karena saya dikatakan oleh teman teman kok gak buka akun Face book, ya udah iseng iseng, saya buka ,dan melihat beberapa situs jejaring pertemana tersebut, dan wow sungguh suprise , sang pelempar bola tersebut, ada dalam situs itu lengkap dengan foto foto masa lalu dan foto keluarganya, saya terperangah, tidak menyangka, dia sudah menikah dan memiliki 2 anak yang sudah kuliah, dan saya dengan niat silaturahmi mengirimkan pesan, apa kabar ,apakah masih ingat dengan saya, besoknya saya buka Fb tersebut, ternyata saya mendapat pesan, dan dia juga suprise, saling bertanya keluarga masing masing, dan karena statusnya bekeluarga dan ada nama suaminya, ternyata saya bilang nama kami sangat mirip, hanya beda 1 huruf, saya becandain, ternyata gak jauh ya, hanya beda satu huruf, saya langsung ngeledek dia, aku harus panggil suami mu kakak ke 1 dongg.

Wanita pelambung bola, ternyata , penampilannya sudah berubah, dengan balutan busana muslimah, karena dia sudah menunaikan ibadah haji , sungguh banyak petuah hidup yang disampaikan kesaya, apalagi mendengar musibah yang saya alami, dorongan dan suport sebagai teman baik, dia tempatkan dengan tepat ,

sejarah hidup memang tidak bisa kita duga,hari esok dan esok memang adalah alam ghoib yang hanya allah yang tahu, karena semua miliknya, milik kita hanyalah hari ini, dan hari kemarin yang berlalu dengan segala kenangan pahit dan manisnya semua sudah berlalu.

Terimakasih teman yang baik, selalu lah  lambungkan bola kemana kau suka,biarkan melambungnya seindah bola matamu, buatlah lemparan strike, kedipkan semua isyarat untuk sang penangkap, matikan gerak langkah pemukul, buat umpire terpesona dengan gaya mu , buatlah run sebanyak mungkin.

salam hangat

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun