[caption id="attachment_148994" align="alignright" width="300" caption="Habibi dan Ainun Habibi/Admin (Kompas/Totok Wijaya)"][/caption] Kehilangan hanya bisa dirasakan oleh orang yang mengalami kehilangan, ditinggal pergi selamanya,oleh ibu ainun, sungguh cobaaan yang terberat menurut saya yang dialami pak habibie, ibu ainun sudah mendampingi beliau selama 48 tahun, dalam suka dan duka bukanlah waktu yang singkat, menjalani bersama bahtera rumah tangga, bagaimana pak habibie semasa mahsiswa doktoral dijerman dengan didampingi bu ainun,hidup dari uang beasiswa yang 600 Dm, dan untuk biaya sewa rumah saja 300 DM,dan sisanya dicukup cukupkan oleh ibu ainun, sungguh perngorbanan yang luar biasa dari seorang ibu ainun, Sapaan kehilangan saya untuk pak habibie, agaknya hanya dimenegrti oleh orang yang sama sama pernah merasakan kehilangan, saya kehilangan istri tersayang, setelah mengarungi biduk kehidupan 23 tahun, suka dan duka, segala macam aroma kehidupan yang pahit ,manis, setengah pahit setengah maniss, sehingga  akhiirnya kami hidup berkecukupan, sungguh benar apa yang pak habibie katakan bahwa dibalik sukses seorang laki laki, pasti ada 2 wanita, yaitu ibu nya dan istrinya, demikian juga yang saya alami, peran ibu dan istri, buat saya sangat berarti sekali, bahkan dalam kamar tidur kami, kami tempatkan foto ibu dan istri mereka berfoto bersama, sekitar 5 tahun yang lalu, Sapaan kehilangan saya , buat pak habibie, sungguh saya sangat jauh berbeda kelas dengan beliau yang mantan presiden ke 3 kita,saya sangat mengagumi beliau, termasuk sekarang anak bungsu saya yang kelas 5 Sd mengidolakan pak habibie, karena saya lihat di face book nya , sangat dia idolakan pak habibie, bahkan picture nya pak habibie dia pasang juga, saya tidak berkenalan langsung dengan pak habibie, namun salah seorang adik beliau, Suyatim habibie, atau lebih dikenal dengan nama Timmy habibie, kebetulan ada hubungan pekerjaan, dan sewaktu saya masih pegawai BUMN, saya sering mendapat tururnan disposisi beliau,dan kebanggan buat saya ,menjalankan instruksi beliau waktu itu, sungguh sangat santun beliau dalam memendisposisi, selalu dengan penyebutan gelar, dengan sapaan saudara, dan nama lengkap, yang beliau torehkan disisi kanan atas surat atau bagian yang tersisa dari surat tersebut, dengan kata kata santun berupa arahan apa yang musti dilakukan, karena saya ingat dengan jabatan menristek beliau,menjadi dirut disemua BUMN strategis, sungguh luar biasa enegri yang beliau miliki, dan saya baru tahu denga stamina luar biasa tersebut, ternyata kebugaran tubuhnya dijaga dengan berenang serta makanan dan vitamin yang diatur oleh bu ainun, Sungguh kehilangan yang luar biasa buat beliau, menunggui 3 bulan terus menerus dirumah sakit tanpa pernah meninggalkan bu ainun, sampai akhir hayatnya, seperti juga saya yang hanya menunggu i 3 hari dalam keadaan koma, dan sesuai permintaan beliau, ingin selalu berada dekat jenazah  bu ainun, dalam ambulan atau dalam peswat yang membawa ketanah air, sungguh indah sekali ,dalam sekali cinta dan sayang beliau kepada bu ainun, saya menitik kan air mata, meliahat bagaimana beliau memandang jasad bu ainun, serta waktu semua peralatan melekat pada badan bu ainun dan beliau dengan sayang mencium bu ainun, seakan memutar balik peristiwa yang saya alami, seakan terbayang kembali diorama bagaimana proses istri tercinta saya dalam keadaan koma, setelah dirawat darintanggal 16 november ,sampai berpulang 18 november 2009, sungguh tak sedetikpun saya biarkan dia sendir berjuang untuk kehidupan, dan sayang tahu itu bagaimana dia berjuang keras, karena belum ikhlas meninggalkan kami dengan 3 anak buah hatinya,tetapi akhirnya yang maha khalik,maha kuasa yang memilki alam dan seisinya, dengan vetonya berkata, cukup, kullu nafsin zaikatul maut,lahaula wallakuata, tiada daya sedikitpun dari kita, walau secanggih apapun ilmu kedokteran, alat 2 mutakhir, sungguh tidak berdaya kita didepan yang maha kuasa, innalillahi wainnalilahi rojiun, selamat jalan bu ainun, semoga allah swt memberikan tempat yang layak buat ibu, semoga allah swt selalu memberikan nikmat kubur,dan mejauhkan siksa kubur buat bu ainun, semoga semua amal jariyah, ilmu yang bermanfaat, sertta doa anak yang soleh dari mas ilham dan mas tareq, selalu terlantun dalam doa doa mereka buat ibu, selamat jalan bu ainun, semoga pak habibie dan keluarga diberi selalu ktabahan, diberi ketawkalan, dan diberi keikhlasan menerima semua takdir dan cobaan ini, amien, Inilah sapaan kehilangan saya buat pak habibie, semoga allah swt membuat kita berserah diri, lebih tawakal, lebih ikhlas, biarlah sapaan kehilangan ini hanya kami berdua yang mengerti, karena kami adalah orang yang mengalami kehilangan orang yang paling kami cintai, salam hangat kompasiana, semoga bermanfaat
KEMBALI KE ARTIKEL