Setiap perbuatan yang dilakukan oleh  manusia selalu dilandaskan oleh hati. Terkadang atau bahkan sering, kita telah memahami baik-buruknya perbuatan yang kita lakukan tentunya berdampak baik bagi diri kita sendiri maupun orang lain. Mengapa demikian? Karena setiap manusia  memiliki kesadaran, dari hati melalui kinerja  otak dan tindakan manusia. Sebagaimana dikemukakan dalam hadits yang ditulis oleh Imam An-Nawawi dalam buku Al-Wafi, baiknya tubuh ditentukan oleh baiknya hati, karena hati merupakan anggota tubuh paling penting dalam tubuh manusia. Sebagaimana dalam ilmu anatomi tubuh dan kedokteran, hati merupakan sumber kehidupan manusia. Terbukti, selama manusia memiliki hati yang sehat tentunya ia akan bisa mengalirkan peredarah darah ke seluruh tubuh, sehingga ia juga dalam kondisi sehat. Disebutkan dalam kitab
Al-Mu'in 'ala Tafahhumil Arba'inkarya Ibnu Mulqin Asy-Syafi'i bahwa baiknya hati itu ditopang oleh lima perkara: memebaca dan memahami Al-Qur'an, perut kosong (puasa), qiyamullail, merendahkan diri kepada Allah pada waktu sahur, dan berteman dengan orang-orang shalih.
KEMBALI KE ARTIKEL